Menu
×

Category Archives: Museum

7 years ago Museum

Wisata Sejarah di Museum Karbol TNI Angkatan Udara di Kompleks AAU

Berlibur tidak hanya mengunjungi tempat-tempat yang menarik. Tetapi, berlibur juga bisa mengunjungi tempat-tempat yang bersejarah seperti Museum Karbol TNI Angkatan Udara, Kompleks AAU yang mengingatkan kita kepada suara Presiden Soekarno saat membacakan teks proklamasi dan pesawat pertama hasil karya dari anak negeri kita tercinta ini.

Museum Karbol TNI Angkatan Udara, Kompleks AAU diresmikan pada tanggal 4 April 1969. Museum tersebut diresmikan oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Udara Rusmin Nuryadin yang berkedudukan di Makowilu V Tanah Abang Bukit, Jakarta. Museum ini didirikan di Jogjakarta dengan alasan karena Jogjakarta merupakan tempat lahir dan pusat perjuangan TNI Periode V serta tempat penggodokan Karbol AAU. Museum ini awalnya bertempat di Jalan Tanah Abang Bukit Jakarta, lalu dipindahkan ke Jogjakarta.

Awalnya Museum Karbol TNI Angkatan Udara merupakan museum integrasi AURI di Jakarta dan Museum Ksatrian AAU di Pangkalan Adisutjipto. Kemudian, museum tersebut disatukan dan berganti nama menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala. Kini museum tersebut beralamat di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta. Museum didirikan sebagai bentuk apresiasi untuk mengabadikan dan mendokumentasikan seluruh kegiatan dan peristiwa bersejarah di lingkungan AU.

Museum Karbol TNI

Sumber Foto: Akun Instagram @ryadhmega

Museum Kabol TNI AAU memiliki sekitar 10.000 koleksi berupa komponen alutsista dan 40 pesawat terbang  dari berbagai negara yang berada di bagian barat sampai timur. Selain itu, di museum ini juga terdapat koleksi lain berupa diorama-diorama, patung-patung, tanda-tanda kehormatan, lukisan-lukisan dan lain-lain yang tersusun berdasar kronologi kejadian. Satu hasil karya yang megah dari koleksi Museum Dirgantara adalah replika pesawat WEL- I RI-X yang merupakan pesawat pertama rakitan anak negeri. Sebuah pesawat dengan mesin tunggal Harley Davidson dan tempat duduk tunggal dengan sayap atas yang  memiliki panjang sayap 9 meter, panjang badan 5,05 meter, tinggi 2,40 meter dan berat kosong 263 kilogram.

Salah satu koleksi paling istimewa di Museum Karbol TNI Angkatan Udara, Kompleks AAU adalah adanya koleksi berupa pesawat A6M5 Zero Zen buatan dari Negara Jepang dengan lokasi baling-baling di depan, mempunyai roda 3 buah dan berawak tunggal. Koleksi pesawat A6M5 Zero Zen hanya ada di Museum Karbol TNI AAU, bahkan Negara produsennya pun kini tidak memiliki pesawat tersebut. Beberapa pesawat koleksi lain yang terdapat di museum antara lain Glider kampret, Pesawat pembom B-25 Mitchell, Pembom B-26 Ivander, Helikopter Hiller 360 buatan AS dan masih banyak koleksi lainnya lagi yang terdapat di Museum karbol TNI AAU.

Baca Juga : Merekam Sejarah Persandian Indonesia di Museum Sandi Negara

Museum Karbol TNI Angkatan Udara, Kompleks AAU atau yang kini menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala buka setiap hari pada hari Senin sampai Minggu mulai jam 08.30 – 15.00 WIB dengan biaya retribusi sebesar Rp 3.000 per orang atau Rp 2.000 (minimal untuk 30 orang) Anda sudah bisa melihat koleksi milik TNI AU.

7 years ago Museum

Merekam Sejarah Persandian Indonesia di Museum Sandi Negara

Tak henti-hentinya Jogjakarta menawarkan objek wisata yang bernilai budaya dan mengandung unsur sejarah Indonesia pada masa lampau. Apapun yang dilakukan orang negara pada masa dahulu kaitannya dengan negara selalu diabadikan dan disimpan. Termasuk benda-benda yang digunakan. Kali ini, kita berbicara sebuah objek wisata sejarah di Jogjakarta yang mungkin tidak banyak orang tahu yaitu Museum Sandi.

Museum Sandi Negara adalah sebuah museum yang merekam sejarah persandian di Indonesia termasuk pada masa sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan serta sejarah persandian dunia. Lokasi ini berada di Komplek Gedung Museum Perjuangan yang beralamat di  Jl. Kol. Sugiono No. 24 Brontokusuman Yogyakarta 55143.  Gedung museum berbentuk bulat dengan garis tengah 30 meter dan mempunyai tinggi 17 meter.  Secara tidak langsung gedung museum ini  menunjukkan tanggal kemerdekaan Indonesia. Pembangunan gedung museum di rancang oleh seorang arsitek bernama Prof. Dr. Suwandi. Museum ini dibangun atas gagasan bersama Lembaga Sandi Negara, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, serta Daerah Istimewa Yogyakarta.

Museum ini diresmikan oleh Mayjen Nachrowi Ramli seorang Lembaga Sandi Negara, Jero Wacik dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata serta Sri Sultan Hamengkubuwono X yang merupakan Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta pada tanggal 29 Juli 2008. Museum Sandi dibangun untuk melestarikan nilai sejarah khususnya yang hubungannya dengan persandian negara. Dengan dibangunnya museum ini, pengunjung bisa mengetahui sejarah persandian di seluruh dunia . Selan itu, pengunjung dapat melihat evolusi peralatan sandi yang dulu digunakan.

Museum Sandi

sumber foto: adindut dot com

Setiap harinya, museum ini kedatangan sekitar 60 – 70 pengunjung. Ini merupakan jumlah yang sudah cukup banyak untuk kategori wisata sejarah. Untuk menarik minat pengunjung, museum ini dibangun dengan wajah modern art. Terdapat beberapa koleksi persandian yang tersimpan di museum seperti:

  1. Sejarah persandian di Indonesia maupun dunia, termasuk pada, masa merebut dan mempertahankan NKRI
  2. Sejarah dari perkembangan ilmu persandian mulai dari sistem kriptografi klasik (Caesar Cipher, Alberti Disc, Cardan Grille, Vigenere) dan sistem kriptografi modern ( Algoritma DES, Pertukaran Kunci Diffie Hillman, RSA dan Rijndael)
  3. Sejarah terkait peralatan sandi berupa karya mandiri dan luar negeri.
  4. Permainan kripto, permainan menarik seputar sandi menyandi.
  5. peralatan sandi, dokumen sandi, gambar sandi, gambar, diorama, dan dilengkapi fasilitas multimedia dengan teknologi layar sentuh. Pengunjung juga bisa mengikuti permainan interaktif tentang kode sandi negara dan pemecahan system sandi.

Museum yang buka pada hari Senin sampai dengan Minggu ini, merupakan museum persandian negara satu-satunya dan menjadi perwakilan dunia. Biasanya pada bulan Mei bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, Museum Sandi selalu  mengadakan sebuah acara berupa pameran dan UKM dari masyarakat setempat. Pameran dihadiri oleh 26 stand yang menyajikan Hiasan, Properti Menarik, Makanan Khas Yogyakarta, Karya Siswa-siswa SMK/SMA, Lembaga Seni Dan Budaya Serta Workhsop Museum. Jika Anda ingin melihat keramaian di museum ini, Anda bisa datang pada saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Baca Sebelumnya :  Museum Dr Yap, Museum Unik yang Mengoleksi Alat-alat Kedokteran

7 years ago Museum

Berwisata Sambil Belajar Sejarah di Museum Prambanan

Anda tentu tidak asing lagi dengan Candi Prambanan. Ya, candi yang sering disebut Candi Rorojonggrang ini memang sangat terkenal. Namun, tahukah Anda dengan keberadaan Museum Prambanan? Ternyata di area kompleks Taman Wisata Candi Prambanan  ini terdapat sebuah museum yang wajib didatangi. Usai berkeliling dan berfoto di candi, Anda bisa mampir ke museum ini. Sebab museum ini masih satu kompleks dengan candi. Banyak orang yang melewatkan untuk singgah ke museum ini. Sebab, para pengunjung yang pergi ke Candi biasanya langsung berburu cinderamata di pasar yang ada di kompleks Taman Wisata Candi Prambanan. Padahal tidak ada pungutan sama sekali bagi pengunjung yang datang. Anda hanya perlu membayar tiket masuk menuju Candi Prambanan saja.

Museum Prambanan ini berdiri pada tahun 1988. Awal mulanya, pengelola Candi Prambanan hanya ingin mengumpulkan barang-barang dari masa lampau yang ada hubungan candi tersebut. Namun, akhirnya museum ini menjadi wadah penyimpanan yang bisa disaksikan oleh masyarakat luas.

Museum Prambanan

Sumber gambar : Instagram @valentrisa

Museum ini berdiri di tanah seluas 1 hektar. Gaya arsitektur yang diusung oleh museum ini adalah gaya tradisional. Ini ditandai dengan penggunaan pendopo di salah satu bagian museum ini. Tak hanya itu saja, memasuki area obyek wisata ini, Anda akan melihat arca dwarapala berjumlah 2 buah. Arca tersebut berwujud buto.  Pendapa ini dikelilingi oleh 4 ruang koleksi yang tiap ruangannya memiliki barang koleksi yang unik dan berbeda. Di Ruang Koleksi I, pengunjung akan melihat proses pembuatan relief yang ada di Candi Siwa, salah satu candi di Prambanan. Ada banyak koleksi arca batu di ruang ini diantaranya Ganesha, Wisnu, Nandi, dan Brahma. Bahkan ada juga mustaka masjid yang berusia 1000 tahun dan terbuat dari gerabah.

Museum Prambanan

Sumber gambar : Instagram @anjass123_

Di Museum Candi Prambanan, ruang koleksi II tak kalah menarik dari ruang pertama. Ruangan ini memuat atlas atau peta persebaran situs dan arca di area Taman Wisata Candi Prambanan. Meskipun Candi Prambanan menandakan bahwa candi ini candi Hindu terbesar  di Indonesia, namun bisa dilihat di peta jika di sekitar candi ini terdapat candi agama Budha yaitu Candi Plaosan, Sojiwan dan Sewu.

Di ruang koleksi III, barang koleksi yang disimpan di sini khusus yang memiliki hubungan dengan Dewa Wisnu. Setidaknya ada 3 arca yang masih berhubungan yaitu pertama adalah arca Wisnu yang berdiri di atas teratai bersama Laksmi. Arca kedua adalah inkarnasi dari Wisnu yaitu arca Ramavatara. Sedangkan yang terakhir adalah kendaraan Dewa Wisnu yaitu Lapik Arca Garuda.

Museum Candi Prambanan

Sumber gambar : Instagram @wahyu_utama26official

Di ruang terakhir yaitu Koleksi IV, adalah foto-foto Candi Prambanan zaman dahulu kala yang masih berupa reruntuhan. Selain itu ada pula potret dari candi yang terletak di sekitar Taman Wisata Candi Prambanan. Berkunjung ke Museum Prambanan sangat mengasyikkan apalagi ditemani suara gamelan Jawa yang khas.

Posisi Museum Candi Prambanan di Google Map :

7 years ago Museum

Yuk Tamasya dan Ajak Keluargamu ke Museum Kayu Wanagama !

Saat Anda melihat kursi atau meja di ruang tamu Anda, pernahkan Anda memikirkan tentang kayu yang dipakai pembuatnya? Ketika melihat dan mempertanyakannya mungkin Anda akan sulit menemukan jawaban yang pasti. Untuk itu, Anda dapat datang ke Museum Kayu Wanagama yang berlokasi di Desa Bunder, Kec. Playen, Gunungkidul. Museum ini dijamin akan membuat Anda menganga karena keunikannya. Pertama, lokasinya berada di tengah hutan. Tepatnya di kawasan hutan Wanagama yang merupakan hutan pendidikan. Daerahnya sendiri mungkin bisa dibilang terpencil karena letaknya di Kabupaten Gunung Kidul, yang merupakan Kabupaten paling ujung Selatan di Provinsi D.I. Yogyakarta. Untuk keunikan kedua dan seterusnya, simak informasi di bawah ini.

Museum Kayu Wanagama

Sumber foto: Akun Instagram @wanagama

Museum Kayu Wanagama di daerah Gunungkidul ini berupa bangunan kayu. Inilah keunikan yang kedua. Bangunannya merupakan rumah panggung yang terbuat dari kayu. Banyak koleksi kayu bersejarah yang dipamerkan di sini. Bangunan tersebut juga merupakan sumbangan dari Perum Perhutani. Museum ini termasuk baru didirikan karena baru diresmikan  pada tanggal 8 Agustus 1998 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Menteri Kehutanan saat itu, Ir. Muslimin Nasution. Berikut ini adalah informasi yang perlu Anda tahu tentang koleksi dan fasilitas museum:

Museum Kayu Wanagama

Sumber foto: Akun Instagram @gudegnet

  • Koleksi

Koleksi yang ada di museum ini adalah berbagai macam benda bersejarah yang terbuat dari kayu. Salah satunya adalah fosil kayu jati yang usianya ratusan tahun. Ada juga meja lurah dari Jepara yang juga terbuat dari kayu. Ada lagi gebyok kayu dari Jepara, terbuat dari kayu jati dan lengkap berukir. Ukiran khas Jepara tentunya. Anda tentu tahu bahwa ukiran kayu Jepara sangat terkenal bahkan hingga ke mancanegara. Selain ukiran kayu Jepara, ada juga berbagai kerajinan kayu khas Indonesia yang tidak kalah unik dan cantik.

Koleksi lain yang patut dilihat adalah Arca Gupolo dari kayu yang bernama kayu sengon. Anda dapat melihat semuanya di museum unik ini.  Ada juga benda bersejarah bagi bangsa Indonesia  yaitu meja kayu dan kursi mantan Menteri Kehutanan RI Ir. Sudjarwo.

  • Fasilitas

Fasilitas yang disediakan oleh Museum Kayu Wanagama ini cukup banyak. Anda akan menemukan pasar seni, yang tentunya menjual barang-barang souvenir yang berkaitan dengan museum ini. Ada juga Agroforestry, Anda dapat menambah pengetahuan Anda tentang perhutanan di fasilitas ini. Ada juga wisata berupa camping ground, jungle jeep, river tubing, dan pertamanan percobaan yang adalah tempat tumbuhnya berbagai macam pohon kayu.

Lokasi Museum Kayu Wanagama di Google Map:

Museum ini buka setiap Senin hingga Sabtu mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00. untuk hari Minggu sayangnya museum ini tutup. Untuk tiket masuk Museum Kayu Wanagama, Anda tidak akan dipungut biaya sama sekali alias gratis.

Baca Juga : Museum Geoteknologi Mineral, Kompleks Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

7 years ago Museum

Museum Geoteknologi Mineral, Kompleks Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jika Anda ingin mempelajari segala sesuatu tentang mineral, maka Museum Geoteknologi Mineral, kompleks Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” adalah tempat yang Anda cari. Karena didirikan oleh kampus UPN sendiri, museum ini bertujuan untuk memberi informasi dan memberi edukasi pada masyarakat yang datang ke museum ini. Tujuan paling penting dari museum ini adalah untuk menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Wuih, mungkin terdengar berat ya, namun jangan dibawa pikiran. Jika Anda datang ke sini, Anda bisa belajar dengan asyik dan santai, tidak perlu mencatat segala hal yang diinformasikan di sini. Penasaran dengan isi museum ini serta informasi terkait lainnya? simak pembahasan berikut ini, ya.

Museum Geoteknologi Mineral

sumber: http://geoteknologi.museumjogja.org/id

Museum Geoteknologi Mineral

sumber: http://geoteknologi.museumjogja.org/id

Museum Geoteknologi Mineral, kompleks Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” yang terletak di Jl. Babarsari No.2, Tambakbayan, Yogyakarta ini didirikan sejak kepemimpinan rektor pertama Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” dan diresmikan pada tanggal 27 Februari 1988. Museum ini ternyata cukup tua, ya. Anda mungkin bertanya-tanya, apa maksudnya dengan geoteknologi mineral. Bumi ini terdiri dari berbagai macam mineral, termasuk logam dan bahan pembentuk lainnya. dengan mengetahui apa saja bahan pembentuk bumi, maka sejarah bumi pun bisa diketahui juga. Sejarah dan peninggalan berharga di bumi bisa menjadi ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, museum ini mengelompokkan koleksinya menjadi 4 bidang berbeda:

  • Pertambangan

Pertambangan tentunya menyangkut berbagai bahan tambang yang berharga dan berguna untuk kehidupan manusia. Dan seperti nama museum ini yaitu Museum Geoteknologi Mineral, kompleks Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, geoteknologi atau teknologi dalam bidang ini juga dipamerkan. Terdapat juga maket yang menunjukkan keadaan beberapa sistem pertambangan. Salah satu sistem yang dipamerkan adalah sistem open mining dan underground mining.

  • Pertanian

Bumi tentunya tidak akan lepas dari tanah. Mempelajari unsur hara, serta berbagai macam tanah merupakan tujuan dipamerkannya koleksi bidang ini. Pengetahuan geologi untuk bidang pertanian tentunya akan berdampak pada kemajuan teknologi pertanian di masa kini dan masa yang akan datang. Anda akan menemukan berbagai macam profil tanah di sini.

  • Perminyakan

Pada koleksi bidang perminyakan Anda akan mendapati adanya maket yang berkaitan dengan eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi. Selain minyak bumi, ada juga minyak lepas pantai dan berbagai jenis minyak yang sudah diolah dan yang masih mentah dipamerkan di bidang ini.

  • Geologi

Bidang geologi menawarkan pengetahuan akan bumi dan bagaimana kejadian dalam bumi. Kita mungkin merasa, kecuali sedang gempa, bumi sama sekali tidak bergerak. Namun, di sini Anda akan tahu kalau ternyata ada banyak kejadian yang terjadi di dalam bumi. Contohnya adalah geodinamika bumi, mineral, dan batuan di dalamnya.

Lokasi Museum Geoteknologi Mineral di Google Map :

Tiket masuk Museum Geoteknologi Mineral, kompleks Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” ini gratis dan terbuka untuk umum setiap hari Senin sampai Jumat saja. Hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional libur. Jam bukanya adalah dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.

Baca Sebelumnya : Uniknya Pemecah Ombak di Wisata Pantai Glagah Kulonprogo

7 years ago Museum

Napak Tilas Sejarah di Museum Pusat TNI AD “Dharma Wiratama”

Museum Pusat TNI AD “Dharma Wiratama” adalah museum yang mengoleksi berbagai bukti perjuangan pasca era kemerdekaan. Tempat ini terletak di Jl. Jend. Sudirman No. 75, Yogyakarta atau berjarak sekitar 1.5 km dari Malioboro. Bangunannya merupakan bangunan peninggalan Belanda yang pada tahun 1950-1980 digunakan sebagai markas komado resirem (makorem). Kemudian pada tanggal 30 Agustus 1982 ditetapkan dan diresmikan sebagai bangunan museum oleh kepala staf TNI AD Jenderal Poniman.

Total koleksi museum ini mencapai 4.289 koleksi yang tersimpan rapi dan terawat dengan baik. Bagian depan atau di ruang pengantar pengunjung dapat melihat bukti sejarah yang menggambarkan perjuangan Bangsa Indonesia dalam melawan penjajah. Terdapat juga bangunan peresmian museum dan beberapa foto dari mantan Kepala Satuan Angkatan Darat (KASAD). Di Museum Pusat TNI AD “Dharma Wiratama” juga terdapat ruangan yang dulunya digunakan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai ruang kerja yang berhadapan dengan ruang kerja dari Letjen Oerip Soemohardjo. Di dalam ruangan tersebut Anda akan melihat telephone, meja dan kursi kerja serta foto dari ke dua pahlawan nasional.

Museum Dharma Wiratama

Sumber foto: Instagram @mas.ashari

Ruangan lainnya disebut sebagai ruang palagan yang berarti perang besar dengan 8 lukisan peperangan menghiasi ruangannya. Lukisan-lukisan itu memperlihatkan pertempuran besar yang pernah terjadi di beberapa kota di seluruh Indonesia. Terdapat lukisan perang Ambarawa, Bali, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan, dan Palembang. Selain lukisan, di ruangan ini juga terdapat beberapa alat yang digunakan pada masa peperangan antara lain koleksi samurai, golok, pistol, senapan dan senjata lainnya, seragam tentara PETA dan TKR.

Museum Pusat TNI AD “Dharma Wiratama” juga memamerkan alat komunikasi tempo dulu yang masih menggunakan radio pemancar dan penerima. Koleksi yang paling keren dari museum ini adalah kendaraan perang berupa Tank Stuart MK I dan II yang merupakan buatan dari Amerika Serikat. Koleksi lainnya adalah alat-alat kesehatan dan seragam TNI AD dengan atribut sebagai simbol penghargaan tanda jasa. Di bagian utara ada sebuah ruangan yang memperlihatkan peristiwa mengerikan seperti gerakan separatis, G30S/ PKI, dan DI/ TII.

Baca sebelumnya : Simbol-simbol Feminisme di Museum Pergerakan Wanita

Selain itu, terdapat koleksi benda yang digunakan sebagai alat propaganda G30S/ PKI, replika operasi militer penumpasan PGRS, kendaraan yang digunakan dalam operasi pembebasan Irian Barat oleh Panglima Mandala Mayjen TNI Soeharto yakni mobil sedan Holden Spesial. Suasana perang lebih terasa saat Anda melihat seragam yang bernoda darah milik Kolonel Inf. Sarwo Edhi Wibowo. Di bagian lain pengunjung bisa melihat replika dapur umum yang digunakan oleh pasukan militer dalam misi menjaga kedaulatan NKRI. Replika yang ada di Museum Pusat TNI AD “Dharma Wiratama” dilengkapi dengan tungku kayu bakar, dandang, kekep, kusan, dan gentong tempat menyimpan air.

Lokasi Museum Dharma Wiratama di Google Map

8 years ago Museum

Simbol-simbol Feminisme di Museum Pergerakan Wanita

Sudah pernah ke Museum Pergerakan Wanita Yogyakarta? Mungkin Anda pernah mendengarnya namun belum pernah berkunjung ke sini. Museum ini terletak di Jl. Laksda Adisutjipto No. 88, Yogyakarta tepatnya di kawasan Kompleks Mandala Bhakti Wanitatama. Ibu Sri Mangunarkoro adalah sosok yang pertama kali mengusulkan tentang dibangunnya museum ini. Beliau memprakarsainya di tahun 1952 dalam Kongres Wanita. Akhirnya, museum ini mulai dibangun di tahun 1953. Tanggal 22 Desember Presiden Soeharto meresmikan museum ini. Pendirian ini bukan tanpa alasan karena tujuannya untuk memajukan peran wanita di dalam bermasyarakat.

Kompleks Mandala Bhakti Wanitatama terdiri dari dari beberapa bangunan dengan fungsi yang berbeda-beda. Bangunan pertama adalah Balai Srikandi yang digunakan untuk Museum Pergerakan Wanita. Balai kedua yaitu Shinta. Bentuknya seperti bangunan rumah tradisional Jawa yaitu Joglo. Balai selanjutnya adalah Balai Kunthi dan Utari. Kedua tempat ini digunakan khusus untuk ruang pertemuan. Sedangkan bangunan lainnya seperti Wisma Sembodro dan Arimbi untuk penginapan. Sepintas memang tak seperti museum pada umumnya karena tempat ini sering dipakai untuk acara spesial seperti pernikahan atau pameran.

Museum Pergerakan Wanita

Sumber foto: Akun Instagram @museumpergerakanwanita

Adanya museum ini menunjukkan bahwa wanita di zaman penjajahan memiliki peran penting bagi masyarakat dan negara Indonesia. Ini dibuktikan dari koleksi-koleksi yang bisa dilihat secara langsung di Museum Pergerakan Wanita ini.

Museum Pergerakan Wanita

Sumber foto: Akun Instagram @museumpergerakanwanita

Balai Shinta yang berbentuk joglo memiliki 2 relief yang memiliki makna khusus di baliknya. Relief itu mengisahkan Pergerakan Wanita saat penjajahan, saat masa perang, saat demokrasi Liberal, demokrasi terpimpin, dan masa order baru. Sedangkan di Balai Srikandi yang memang diperuntukkan untuk museum menyimpan banyak koleksi antik. Ada banyak pakaian pejuang khusus wanita, diaroma yang mengisahkan perjuangan wanita, bahkan meskin ketik tua. Selain itu ada juga replikasi perhiasan dan keris. Peralatan dapur yang kerap dipakai di tahun 1958 juga masih disimpan dengan baik di Museum Pergerakan Wanita ini.

Baca Sebelumnya : Kunjungan ke Museum Monumen Pangeran Diponegoro “Sasana Wiratama”

Dengan mengunjungi museum ini, Anda akan memahami dengan baik bagaimana peran wanita di masa lalu. Tak hanya bisa bekerja di dapur, wanita juga mampu menyuarakan suaranya serta ikut dalam tercapainya tujuan negara. Museum ini dibuka setiap hari Senin hingga Jumat pada pukul 8 pagi hingga 1 siang. Ini berlaku di hari Senin sampai Kamis saja. Sebab Jumat dan Sabtu museum hanya di buka hingga jam 12.00 WIB. Tak begitu susah menemukan tempat ini karena dekat dari jalan raya. Letaknya tak jauh dari kampus UIN Sunan Kalijaga.

Lokasi Museum Pergerakan Wanita di Google Map:

8 years ago Museum

Kunjungan ke Museum Monumen Pangeran Diponegoro “Sasana Wiratama”

Museum Monumen Pangeran DiponegoroSasana Wiratama” terletak di Jl HOS CokroaminotoTegalrejo, Yogyakarta. Museum ini dahulu merupakan kediaman dari Pangeran Diponegoro. Pangeran Diponegoro adalah salah satu pahlawan yang berjasa saat terjadinya perang melawan Belanda di tahun 1825 hingga 1830. Beliau merupakan anak sulung dari Sultan HB III. Tujuan berdirinya museum ini tidak lain yaitu untuk menghargai serta mengenang jasa beliau dalam menumpas penjajah.

Sasana Wiratama

Sumber foto: Instagram @fitri.fidiflower

Museum ini berada di area yang cukup luas yaitu sekitar 2 hektar. Sebagian besar barang yang ada di sini adalah barang peninggalan mendiang Pangeran Diponegoro semasa hidupnya. Ada banyak alat perang yang digunakan beliau ketika memerangi penjajah. Peralatan tersebut diantaranya pedang, keris, tameng, dan tombak. Selain bisa melihat alat-alat yang dipakai beliau ketika perang, Anda juga bisa melihat saksi bisu lolosnya Pangeran Diponegoro dari kejaran Belanda. Di museum itu ada dinding yang berlubang. Dinding berlubang tersebut adalah dinding yang dijebol secara paksa agar beliau lolos dari tangkapan Belanda. Melubangi dinding adalah jalan satu-satunya yang bisa dilakukan saat itu. Tak hanya alat-alat perang, peralatan dapur pun tersedia di museum ini seperti canting dan teko untuk minum. Alat-alat ini sebagian besar terbuat dari kuningan. Konon, alat-alat tersebut dibuat di tahun 1700an.

Di kawasan Monumen Pangeran Diponegoro Sasana Wiratama juga terdapat meriam yang berjumlah dua buah. Meriam ini jadi saksi bahwa peperangan di zaman dahulu telah memakan banyak korban. Peninggalan beliau yang masih dilihat secara kasat mata lainnya padhasan atau tempat wudhu. Benda ini terletak tepat di depan pendopo. Ada pula tempat makan dan minum yang digunakan oleh kuda beliau. Yang membuat menarik dari museum ini adalah bisa ditemukannya gamelan yang setelah diusut merupakan kepunyaan Sultan HB II.

Sasana Wiratama

Sumber foto: Instagram @dwi.kf

Berwisata ke tempat ini akan membuka pikiran menjadi lebih cinta pada negara Indonesia dan menghargai para pahlawannya seperti Pangeran Diponegoro. Tanpa jasa para pahlawan, maka tak bisa dipastikan kapan Indonesia merdeka. Mempelajari sejarah itu penting. Dari sejarah Anda bisa mempelajari banyak hal. Mengunjungi museum adalah hal yang penting terutama bagi para calon penerus bangsa.

Museum ini memang belum terlalu terkenal. Padahal benda-benda yang ada di tempat ini mengandung nilai filosofi dan histori yang tinggi. Mengunjungi tempat ini akan membuat generasi muda bersifat semakin nasionalis. Dengan sikap nasionalisme yang tinggi, para calon pemuda bangsa akan memberikan yang terbaik untuk negara.

Baca Juga : Pecinta Batik Wajib Datang ke Museum Ini! Museum Batik Yogyakarta

Monumen Pangeran Diponegoro Sasana Wiratama ini dibuka setiap hari Senin hingga Sabtu yaitu pada jam 8 hingga jam 2 siang. Akan tetapi di hari Jumat dan Sabtu hanya buka hingga jam 13.00 WIB saja. Membicarakan tentang biaya masuknya, tak perlu takut kemahalan karena biayanya dibayar secara sukarela. Tak ada pathokan berapa minimal tarif yang harus dibayar.

Lokasi Museum Sasana Wiratama di Peta Google Map:

Untuk melakukan perjalanan rombongan, bisa menggunakan jasa agen perjalanan wisata berikut :

PAKETWISATA ID

8 years ago Museum

Museum Benteng Vredeburg dan Sejarah Perjuangan Republik Indonesia

Kata Museum memang identik dengan penyimpanan benda-benda jaman sejarah. Di Kota Jogjakarta sendiri  juga mempunyai beberapa museum yang ternama salah satunya yaitu Museum Benteng Vredeburg.  Museum yang berdiri di atas tanah Keraton Ngayogyakarta ini, kini menjadi salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara ketika berada di Kota Jogjakarta.

Museum Benteng Vredeburg merupakan benteng yang dibangun oleh Pemerintahan Belanda diatas tanah keraton milik Kasultanan Jogjakarta. Benteng ini terletak di nol kilometer, tepat di sisi kiri jalan jika Anda dari arah Malioboro. Konon, tempat ini dulunya digunakan sebagai tempat menahan serangan dari Keraton Jogjakarta. Museum Benteng Yogyakarta, awalnya bernama Benteng Rustenburg dengan bangunan yang masih sangat sederhana. Tetapi pada tahun 1965, benteng ini mulai diadakan pembangunan dan berganti nama menjadi Benteng Vrederbug.

Museum Benteng Vredeburg

Sumber foto: Akun IG @ariefmanhakim

Sampai saat ini, Benteng Vrederbug mengalami beberapa pergantian fungsi. Awalnya memang sebagai fungsi pertahanan, tetapi kemudian digunakan sebagai markas militer Belanda dan Jepang pada tahun  1830-1945 yang kemudian beralih status menjadi markas militer RI. Setelah dikembalikan kepada Pemerintah, Benteng Vrederbug kemudian dibongkar dan dijadikan sebagai Museum Perjuangan. Tepat pada tanggal 23 November 1992, benteng ini resmi menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional dengan nama Benteng Yogyakarta.

Selama mengalami pemugaran, benteng ini tetap pada ciri khasnya yaitu terdapat sebuah meriam yang terletak di bagian selatan sampai sekarang. Selain itu, bentuk awal yang masih serupa seperti saat pertama kali tempat ini dibangun. Namun, dengan seiring berjalannya waktu, benteng ini mengalami penambahan ruangan dan beralih fungsi menjadi sebuah museum dengan nama Museum Benteng Vredeburg. Di dalam museum ini tersimpan  beberapa koleksi seperti foto-foto jaman dahulu, benda-benda sejarah, lukisan-lukisan sejarah, bangunan-bangunan peninggalan belanda, dan diorama-diorama sewaktu jaman perjuangan.

Baca Sebelumnya : Pantai Mbirit, Sebuah Surga Tersembunyi di Gunung Kidul

Selain itu, Museum ini juga dilengkapi dengan Fasilitas Perpustakaan, Ruang Pertunjukan, Ruang Diskusi, Audio Visual & Ruang Belajar Kelompok, Hotspot Gratis, Guide, Ruang Tamu, Mushola Dan Kamar Mandi. Tiket yang dikenakan untuk memasuki area wisata ini terbilang cukup murah. Anda hanya perlu membayar Rp 2.000 untuk kategori wisatawan dewasa dan Rp 1.000 untuk wisatawan yang masih anak-anak. Untuk jam berkunjung, Anda bisa datang pada hari Selasa – Jumat jam 08.00-16.00 WIB. Untuk hari Sabtu – Minggu, Anda bisa datang pada jam 08.00 – 17.00 WIB. Sedangkan untuk hari Senin dan hari libur nasional, tempat ini tutup.

Ada banyak hal yang bisa Anda lihat disana, terutama menyangkut sejarah Perjuangan Republik Indonesia sewaktu dulu. Museum ini sangat cocok digunakan untuk tempat wisata keluarga, yang sekaligus juga bisa sebagai ajang mengenalkan anak-anak Anda terhadap sejarah masa lalu bangsa Indonesia. Jadi tidak ada salahnya untuk pergi ke Museum Benteng Vredeburg.

Lokasi Museum Benteng Vredeburg di Peta Google Map

8 years ago Museum

Mengenang Pahlawan di Museum Monumen Pahlawan Pancasila, Sleman, Yogyakarta

Kekejaman yang terjadi pada peristiwa G30S/PKI menjadi sejarah kelam bagi bangsa Indonesia. Cerita duka dan pembunuhan di luar batas kemanusiaan terkenang hingga kini. Sebuah tempat bernama Museum Monumen Pahlawan Pancasila yang terletak di Kentungan, Condongcatur, Sleman menjadi bukti peristiwa tersebut. Lokasi tepatnya adalah di dalam kompleks TNI AD Batalyon 403/ WirasadaPratista Kentungan yang berjarak sekitar 900 meter dari Terminal Condongcatur. Monumen ini dibangun untuk mengenang para pahlawan yang gugur dalam peristiwa G30S/ PKI yang terjadi pada tahun 1965.

Peristiwa sejarah yang mengerikan itu telah menewaskan 9 pahlawan revolusi, dua diantaranya gugur di Yogyakarta. Tempat berdirinya monumen merupakan tempat ditemukannya dua jenazah dari perwira Angkatan Darat, yakni Brigadir Jenderal (Anm) Katamso dan Kolonel Inf (Anm) Soegiyono yang gugur dalam peristiwa G30S/ PKI. Perencanaan dan pembangunan bangunan monumen ini dimulai pada tahun 1986 dan selesai pada tahun 1991. Pembangunannya berdasarkan atas perintah dari Sekretaris Militer Kepresidenan dan diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1991.

Bagi Anda yang mengunjungi Museum Monumen Pahlawan Pancasila akan disambut dengan dua patung dari ke dua pahlawan yang berdiri di samping kanan dan kiri bangunan joglo. Pada dinding museum terdapat relief yang menggambarkan kronologi peristiwa yang menggugurkan dua pahlawan revolusi tersebut. Mulai dari penculikan terhadap Kolonel Katamso dan Kolonel Soegiyono hingga terjadinya pemberontakan oleh PKI.

Baca Juga : Mengunjungi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala di Lanud Adisucipto

Koleksi yang ada di museumnya antara lain adalah replika kendaraan yang digunakan untuk menculik, replika kendaraan untuk mengangkut jenazah menuju TMP, replika pakaian yang dikenakan oleh ke dua pahlawan hingga berbagai foto sebagai dokumentasi saat ditemukan hingga pemakaman Kolonel Katamso dan Kolonel Soegiyono. Koleksi lainnya dari Museum Monumen Pahlawan Pancasila Sleman adalah batu dan kunci mortar yang digunakan untuk membunuh. Objek utama yang ada di monumen ini adalah sebuah lubang di bawah bangunan yang berbentuk rumah joglo. Lubang tersebut merupakan tempat di mana jasad Kolonel Katamso dan Kolonel Soegiono dikuburkan setelah diculik dan dibunuh dengan kejam menggunakan batu dan kunci mortar.

21 Oktober 1965 jenazah ke duanya ditemukan untuk kemudian dipindah dan dimakamkan pada 22 Oktober 1965 di Taman Makam Pahlawan. Pada 19 Oktober 1965 pemerintah memberikan penghargaan atas jasa-jasanya kepada negara dengan menganugerahkan sebagai pahlawan revolusi, dan menaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal Anumerta Katamso Darmokusumo dan Kolonel Infanteri Anumerta Soegiono Mangunwiyoto.

Anda dapat berwisata sejarah di museum ini setiap hari kecuali hari Minggu dan hari besar nasional. Pada hari Senin-Kamis dibuka pukul 08.00-13.00 WIB, hari Jumat pukul 08.00-11.00 WIB, dan hari Sabtu pada pukul 08.00-12.00 WIB. Pada awalnya Museum Monumen Pahlawan Pancasila dikelola oleh TNI AD Batalyon 403 dan kemudian diserahkan ke Dinas Sosial Provinsi DIY.

Lokasi Monumen Pahlawan Pancasila di Google Map

Copyrights 2009 Rental Mobil Jogja. All rights reserved.

^
WhatsApp Hubungi Kami