Menu
×

Category Archives: Tempat Wisata

Cahaya Surga dan Cerita Kelam Goa Jomblang

Jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, pastikan Anda tidak hanya mampir ke Malioboro dan Borobudur saja. Tempat wisata lain yang rekomended berada di Gunung Kidul dengan Pegunungan Sewu yang merupakan pegunungan karst. Di dalamnya terdapat 500 goa yang tentunya menyimpan keindahan dan cerita tersendiri. Salah satunya adalah Goa Jomblang.

Lokasi dan Akses Menuju Goa Jomblang Gunung Kidul

Desa Jetis Wetan, Semanu, Gunungkidul DIY, merupakan lokasi Gua jomblang. Akses menuju lokasi Goa Jomblang dapat ditempuh kurang lebih 10 km dari kota Wonosari. Angkutan umum berupa pun dapat dijadikan alternatif transportasi menuju lokasi. Apabila berniat menggunakan bus untuk menuju lokasi Anda dapat naik bus dari terminal Giwangan dengan jurusan Wonosari. Apabila Anda menggunakan kendaraan pribadi dari arah Yogyakarta, jalur yang harus ditempuh yakni dari arah Piyungan menuju Patuk, lanjut ke arah Wonosari dan Semanu kemudian Anda akan menemukan papan petunjuk menuju Wisata Kali Suci dan Goa Jomblang.

Bagi Anda yang belum pernah ke sana dan ingin diantar ke Gua Jomblang, Anda bisa menggunakan jasa sewa mobil Jogja Empat Roda.

Fasilitas yang Dapat Anda Temukan

Sebelum menuju lokasi goa, Anda dapat singgah di rumah kepala Dukuh Jetis Wetan untuk sekedar beristirahat, menitipkan barang, dan menggunakan kamar mandi untuk membersihkan lumpur. Anda akan disuguhi teh maupun air oleh kepala dukuh. Biasanya para penjelajah memberikan tips seikhalasnya bagi sang tuan rumah untuk menghargai beliau. Selain itu untuk masuk ke dalam goa, Anda perlu menyewa peralatan caving sebesar Rp450.000,00. Meski mahal, namun standar keselamatannya telah terjamin dan Anda akan didampingi oleh satu pemandu untuk menemani Anda.

Baca Juga : Embung Banjaroya, Menikmati Keindahan Waduk di Atas Ketinggian

Keindahan Goa Jomblang

Rata-rata wisatawan yang mengunjungi Goa Jomblang berkunjung untuk menikmati panorama dalam goa yang indah. Mulut goa berada di bagian atas dan cahaya matahari dapat masuk kedalamnya sehingga menghasilkan keindahan yang luar biasa. Penggemar fotografi wajib mencoba spot foto yang satu ini. Wisatawan sering menyebut cahaya matahari yang masuk melalui mulut goa dengan cahaya surga. Terlebih lagi jika anda berada di dalam goa pada jam 10 hingga jam 12 siang, Anda akan mendapatkan cahaya maksimal yang indah.

What a wonderful experience!! IG @khitotul

Kisah Kelam di Balik Goa Jomblang Gunung Kidul

Dibalik keindahannya, Goa Jomblang menyimpan sejumlah sejarah kelam. Antara tahun 1970-1980 an, Goa Jomblang dipakai sebagai lokasi pembunuhan massal anggota PKI. Hal ini diperkuat dengan penemuan tulang belulang manusia sebanyak 3 truk pada tahun 1982. Tentu saja hal ini membuat kesan angker yang nampak pada Goa Jomblang. Masyarakat sekitar pun sering dibuat resah oleh penampakan yang terjadi. Namun sejak tahun 1990, seiring digelarnya doa bersama oleh masyarakat di sekitar goa. Penampakan yang meresahkan masyarakat sudah tidak lagi muncul. Malah sekarang Goa Jomblang semakin dipadati wisatawan.

order for the light to shine so brightly, the darkness must be present. IG @pameladaineIn

Pantai Ngetun, Pantai ‘Perawan’ Di Gunungkidul

Wisata pantai merupakan salah satu alternatif yang banyak digunakan untuk berlibur bersama teman, sahabat maupun keluarga. Di Yogyakarta, surganya wisata pantai berada di kabupaten Gunungkidul. Pesona pantai di Gunungkidul sudah tidak perlu diragukan lagi, hampir semua pantai disana sudah dijamah oleh para pelancong baik lokal maupun mancanegara.  Namun apakah masih ada pantai yang ‘perawan’ di Gunungkidul?

Ya, anda masih dapat menemukan pantai ‘perawan’ disana yaitu pantai Ngetun. Mungkin namanya masih terdengar asing di telinga. Maka dari itu anda bisa mengunjungi pantai ini sebagai pilihan terbaru untuk berlibur di akhir pekan ini.

IG @fitrikusumastuti

Lokasi Pantai Ngetun 

Pantai Ngetun berlokasi di  Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah barat pantai Timang. Dikarenakan pantai ini tempatnya tersembunyi, disarankan untuk bertanya kepada warga sekitar.  Dari kota Yogyakarta dapat ditempuh selama 1.5 hingga 2 jam perjalanan, sedangkan untuk sampai ke lokasi harus menempuh jarak +/- 3 km atau 10 menit dari jalan raya tepus.

Untuk menuju ke destinasi wisata ini, Anda bisa menggunakan jasa sewa mobil yang tersebar banyak di Yogyakarta. Salah satunya adalah JOGJAEMPATRODA. Sewa mobil bisa dengan sopir atau tanpa sopir (selfdrive). Rental Mobil Jogja rekomended, bisa dicek di review google JogjaEmpatRoda.

 

Pesona Laut Yang Masih ‘Perawan’ 

Pantai Ngetun bisa dibilang sebagai pantai ‘perawan’ karena banyak orang yang masih belum mengetahui keberadaan pantai yang mempesona ini.  Akses yang sulit dan tersembunyi membuat para wisatawan minim informasi menuju Pantai Ngetun. Keindahan alam pantai Ngetun dibuktikan dengan masih banyaknya biota laut yang tinggal, pasirnya yang putih, desiran ombaknya yang mempesona dan ditambah lagi pemandangan alamnya karena pantai ini diapit oleh 2 bukit sehingga nampak seperti teluk yang mungil.

@pantai.jogja

Dengan kondisi laut yang masih sangat alami, diharapkan para pengunjung dapat menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan karena dengan tindakan yang salah akan menimbulkan pencemaran yang dapat merugikan manusia di masa mendatang

Tempat Favorit Untuk Para Pemancing 

Adanya sumber mata air di dekat bibir pantai menjadikan tempat ini sebagai surganya para pemancing. Mereka sering menggunakan gaya rock fishing saat memancing dikarenakan kondisi lokasinya. Banyak para pemancing yang menganggap tempat ini sebagai tempat favorit mereka karena dapat dipastikan hasil tangkapan yang melimpah dan dijamin sangat segar. Namun karena lokasi yang sulit dijangkau, maka para pemancing tidak dapat setiap saat melakukan hobinya di tempat ini.

Surganya Biota Laut

Pantai ini memiliki berbagai macam biota laut salah satunya yaitu digunakan sebagai tempat bertelurnya para penyu. Hal ini dapat digunakan sebagai bukti bahwa pantai Ngetun masih sangat terjaga kealamiahannya.

Baca Juga :

Berwisata Ziarah Di Makam Raja Imogiri: Makam-Makam Para Raja Mataram

Embung Banjaroya, Menikmati Keindahan Waduk di Atas Ketinggian

Tips Berwisata Di Pantai Ngetun

Bagi yang sudah memiliki rencana untuk berlibur di tempat ini, disarankan untuk menyiapkan segala keperluan yang diperlukan, diantaranya :

  1. Gunakan sepeda motor saat menuju lokasi wisata
  2. Pastikan kendaraan anda dalam performa yang baik
  3. Bawalah barang-barang yang dibutuhkan saja
  4. Pastikan baterai kamera maupun smartphone dalam kondisi penuh sehingga dapat digunakan untuk berswafoto.
  5. Selalu waspada karena jalurnya sangat licin dan berbahaya

Embung Banjaroya, Menikmati Keindahan Waduk di Atas Ketinggian

Ingin merasakan keindahan pemandangan waduk dari atas ketinggian? Anda bisa mencoba untuk mengunjungi Embung Banjaroya yang merupakan waduk mini dengan pemandangan eksotisnya yang berada di Kulonprogo, Yogyakarta. Letaknya yang diatas ketinggian memberikan suasana yang berbeda dan sangan direkomendasikan untuk dikunjungi.

Bahkan tak hanya pemandangan waduk saja, di saat kondisi cerah anda pun juga dapat melihat pemandangan Gunung Merbabu dan Merapi dari dekat. Jangan lupa pula untuk menikmati keindahan matahari terbenam diatas ketinggian dengan kesan yang tak akan terlupakan. Pemandangan langit yang kejingga-jinggaan di sore hari sangat cocok untuk dijadikan tempat berwisata bersama keluarga dan teman yang menikmati keindahan alam yang mempesona.

Waduk ini memang dibangun untuk mengairi kebun-kebun durian miliki warga terutama saat musim kemarau datang dan menjaga kekuatan tanah sehingga tidak terjadi longsor saat musim hujan datang. Namun karena potensi wisatanya, waduk ini juga dijadikan sebagai agrowisata buah durian dan spot foto menarik.

Harga Tiket Masuk

Untuk tiket masuk ke tempat ini, pengunjung tidak dibebankan biaya masuk alias gratis. Pengunjung yang datang hanya perlu membayar biaya parkir Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Wisata ini buka setiap harinya mulai pukul 7 pagi hingga 5 sore. Fasilitas yang sudah tersedia di tempat ini pun cukup, mulai dari toilet hingga warung makanan yang dikelola penduduk sekitar.

Waduk Mini Banjaroya, Kalibawang, IG @ucups_asr

Lokasi Wisata

Wisata waduk mini ini berada di Jalan Kalibawang-Sendang Sono, Kalibawang, Kulonprogo, Yogyakarta. Untuk bisa mencapai tempat ini, akses nya cukup mudah dan bisa anda tempuh dari pusat kota Yogyakarta.

Dari kota Yogya, anda dapat melewati Jalan Godean dan kemudian lurus ke barat sampai menyebrangi Sungai Progo dan perempatan lampu merah Kenteng. Dari perempatan tersebut, belok ke sebelah kanan menuju Magelang. Kemudian lurus saja hingga mencapai Rest Area Pasar Bendo. Dari pasar anda belok ke sebelah kiri dan kemudian ikuti saja jalan yang ada. Dari sana jarak Embung Banjaroya ini hanya sekitar 3 km. Jika bingung Anda bisa menggunakan Google Map untuk menjangkau lokasi ini.

Anda bisa menggunakan jasa sewa mobil jogja, jika ingin menuju ke destinasi. Baik sewa lepas kunci jogja ataupun dengan sopir

Hal yang Menarik Di Tempat Wisata

Di Embung Banjaroya ini terdapat sebuah patung durian raksasa yang mana menjadi simbol pertanian dari daerah tersebut. Namun bagi anda yang ingin mencoba durian khas di sana, sayangnya buah ini hanya bisa didapatkan ketika musim buah durian saja. Bahkan saat musim durian datang, sering diadakan berbagai festival durian yang tentunya menarik bagi anda para pecinta durian.  Patung durian ini memang sering menjadi spot foto menarik bagi pengunjung yang datang.

Sumber Gambar : @nersa_jambufarm

Selain patung durian raksasa, banyak pula pengunjung yang mencoba menikmati pemandangan di sekitar waduk dari gazebo yang mengelilingi waduk mini tersebut.

Baca Juga :

Fakta Menarik Gereja Ayam, Wisata Tersembunyi di Balik Hutan

Berwisata Ziarah Di Makam Raja Imogiri: Makam-Makam Para Raja Mataram

Berwisata Ziarah Di Makam Raja Imogiri: Makam-Makam Para Raja Mataram

Mendengar kata Imogiri, mungkin anda akan teringat dengan wisata Hutan Pinus Imogiri, salah satu wisata yang cukup hits di Imogiri, Jogja. Namun sebenarnya wisata di Imogiri tak hanya melulu soal hutan pinus. Ada banyak tempat wisata menarik lainnya yang layak dikunjungi. Bagi anda pecinta sejarah, mungkin Makam Imogiri menjadi tempat yang tak boleh terlewatkan saat berada di Imogiri, Jogja.

Makam Imogiri Jogja merupakan makam-makam milik Raja-Raja Mataram yang berada di Perbukitan Imogiri Bantul. Makam ini memang diperuntukkan bagi makam raja serta kerabat dari Kerajaan Mataram Islam beserta para keturunannya.

Harga Tiket Masuk

Wisata Makam Imogiri ini buka dari pukul 8 pagi hingga 4 sore. Untuk harga tiket masuknya sendiri, pengunjung tidak dibebankan biaya khusus. Hanya sukarela saja. Sehingga pengunjung bebas memberikan biaya tiket masuk ke dalam makam Imogiri.

IG @anthoniusrahardja

Lokasi Wisata

Wisata Makam Imogiri ini berada di Dsn Pajimatan, Girirejo, Imogiri, Bantul. Jaraknya sekitar 17,3 km dari kota Jogja. Untuk menempuh lokasi wisata, kurang lebih bisa memakan waktu hingga 45 menit dengan menggunakan kendaraan pribadi. Namun bagi anda yang tidak membawa kendaraan, anda dapat menggunakan minibus dari Kota Jogja.

Rute yang dapat ditempuh, anda bisa mengambil titik lokasi dari perempatan nol km kemudian belok kiri menuju perempatan Gondomanan. Setelah itu belok kanan ke jalan Brigjen Katamso. Dari perempatan jalan Parangtritis, anda bisa belok ke arah kiri menuju Jalan Kol. Sugiyono. Sesampainya di pertigaan belok ke Jalan Sisingamangaraja dan kemudian lurus terus ke Jalan Imogiri Barat. Setelah itu anda tinggal mengikuti papan penunjuk arah menuju Makam Imogiri.

Bagi Anda yang ingin bepergian ke Makam Raja Imogiri, Anda bisa menyewa di rental mobil Jogja yang banyak tersebar di wilayah Yogyakarta. Jogja Empat Roda salah satunya.

Baca Juga : Taman Sungai Mudal, Wisata Alam Baru di Kulonprogo

Wisata Ziarah

Tak hanya belajar banyak tentang sejarah, pengunjung yang datang dapat melakukan ziarah ke makam-makam Raja Imogiri ini. Pada bulan Suro, ada acara khusus yaitu upacara pembersihan “nguras”. Saat  memasuki area makam, ada 4 buah gentong dengan ukuran yang cukup besar dan dikenal sebagai Kong Enceh. Gentong ini berisikan air yang digunakan untuk membersihkan kaki para pengunjung yang datang.

Saat proses upacara pembersihan berlangsung, biasanya banyak para pengunjung yang datang dengan membawa botol maupun drijen dengan maksud mengambil air di dalam gentong. Banyak masyarakat yang menggunakan air tersebut untuk mencuci kaki, tangan hingga wajah dengan maksud mendapat berkah dan kesehatan.

TG @kinansiddik

Peraturan Khusus Bagi Pengunjung Yang Datang

Hingga kini, untuk bisa memasuki Makam Imogiri memang tidak bisa sembarang orang karena makam ini termasuk dikeramatkan. Ada persyaratan khusus yang harus dilakukan bagi pengunjung yang datang dan berziarah ke makam Imogiri.

  • Para pengunjung dilarang untuk menggunakan alas kaki
  • Dilarang membawa kamera
  • Dilarang membawa perhiasan, terutama yang berbahan emas
  • Mengenaka pakaian khas jawa. Untuk laki-laki menggunakan blangkon, kain, beskap, sabuk, Samir, dan timang. Sedangkan untuk wanita mengenakan kain panjang dan kemben
  • Pengunjung harus berbuat sopan, tidak boleh berburu, mencabut tanaman, dan mengambil kayu

Related Post : Fakta Menarik Gereja Ayam, Wisata Tersembunyi di Balik Hutan

6 years ago Tempat Wisata

Fakta Menarik Gereja Ayam, Wisata Tersembunyi di Balik Hutan

Siapa yang tidak mengenal film AADC2? Film yang laris manis ini sudah ditonton oleh 1 juta penonton bahkan hanya dalam waktu 5 hari saja. Bagi anda yang sudah menonton AADC2, tentunya anda masih ingat beberapa tempat-tempat unik yang dijadikan sebagai lokasi syuting. Salah satunya yaitu Gereja Ayam yang dikunjungi oleh Cinta (Dian Sastro) dan Rangga (Nicholas Saputra). Dinamakan Gereja Ayam karena bentuknya yang memang menyerupai ayam. Dibalik keindahan serta lokasinya yang tersembunyi. Ada fakta-fakta menarik yang bisa anda ketahui dari sini.

Harga Tiket Masuk

Bagi pengunjung yang ingin melihat langsung Gereja Ayam ini dapat membayar biaya tiket masuk sebesar Rp 10.000. Bisa dikatakan harga ini sangat terjangkau dan anda bisa bebas berfoto sesuai dengan keinginan.

IG @sigarwengi

Lokasi Wisata

Uniknya, lokasi wisata gereja ayam memang cukup tersembunyi di dalam hutan. Gereja ayam ini berlokasi di Bukit Rhema, daerah Setumbu. Magelang. Bagi anda yang ingin berkunjung, anda dapat mengambil titik keberangkatan dari Kota Magelang dan kemudian ambil jalur kearah Punthuk Setumbu. Ada banyak petunjuk yang mengarah menuju Gereja Ayam sehingga anda tak perlu khawatir jika harus tersesat. Nantinya jika anda sampai di lokasi parkir, anda harus melakukan pendakian hingga setinggi 150 m terlebih dahulu. Kondisi tanjakan memang cukup curam, sehingga pastikan kondisi sedang fit saat berkunjung ke tempat ini. Jika ingin informasi lebih lengkap Anda bisa memakai jasa rental mobil Jogja di website ini.

Sempat Terbengkalai Namun Laris Manis

Gereja ayam ini sebenarnya sudah terbengkalai dari tahun 1990an. Bangunan ini sebelumnya dijadikan tempat tinggal dan kemudian menjadi bangunan gereja. Desain bangunan ini dihiasi oleh ornament cantik dan vintage. Ada tangga yang berbentuk aneh yang dapat digunakan untuk naik ke lantai atas. Meskipun lama terbengkalai, bahkan ditumbuhi banyak tumbuhan. Akan tetapi bangunan ini masih kokoh dan megah. Banyak pengunjung yang datang ke tempat ini untuk melihat keindahan serta keunikan dari Gereja Ayam. Tak jarang gereja ayam juga dijadikan sebagai lokasi hunting foto.

Baca Juga : Mangut Lele Bu Is, Istimewa Lelenya Istimewa Orangnya

Bukan Ayam, Namun Burung Merpati

Banyak orang yang mengira jika bangunan gereja ini mirip dengan ayam yang seakan duduk diatas tanah. Namun sebenarnya, bangunan ini bukan berbentuk seperti ayam namun burung merpati. Pendiri gereja ayam ini pun bercerita jika mendapatkan pesan Tuhan untuk membangun rumah ibadah yang berbentuk seperti burung merpati.

IG @budi.manik

Suasana Misterius yang Meliputi Kawasan Gereja

Dibalik keindahannya, siapa sangka jika gereja ayam memiliki suasana angker dan misterius yang membuat banyak prang penasaran. Hal ini dikarenakan ruangannya yang begitu gelap terutama saat di malam hari. Sehingga bagi pengunjung yang datang harus membawa senter untuk bantuan.

Jangan sampai melewatkan untuk menaiki puncak dari gereja ayam. Dari sini anda bisa melihat indahnya pemandangan sawah, bukit, bahkan Candi Borobudur dari kejauhan.

Related Post : Taman Sungai Mudal, Wisata Alam Baru di Kulonprogo

Taman Sungai Mudal, Wisata Alam Baru di Kulonprogo

Jika selama ini sungai selalu diidentikkan dengan kotor, namun hal ini berbeda jika anda mengunjungi Taman Sungai Mudal. Sungai yang berada di Kabupaten Kulonprogo ini benar-benar jernih dengan pesona alam tropis yang begitu indah. Tempat ini sebenarnya merupakan kolam pemandian dengan air yang jernih berwarna toska.

Ekowisata ini dinamakan Taman Sungai Mudal dikarenakan air yang ada di tempat ini berasal sumber mata air Mudal. Tampilan alam yang ada di sekitar lokasi memang dibuat seperti layaknya taman. Sehingga banyak orang yang berkunjung, bermain air sambil menikmati keindahan pesona alam.

Taman Sungai Mudal

@saiffuul

Tempat rekreasi ini dibuka pada tahun 2011 oleh inisiatif dari warga yang berada di sekitar lokasi Taman Sungai Mndal. Tak hanya wisata air terjun dan kolam pemandian saja, ada banyak spot menarik lainnya yang dapat dicoba.

Harga Tiket Masuk

Untuk bisa masuk ke dalam lokasi wisata, pengunjung dibebankan biaya sekitar Rp 4.000 saja. Wisata Taman Sungai Mudal ini buka setiap harinya dari pukul 8 pagi hingga 5 sore. Bagi pengunjung yang tidak bisa berenang, di sini juga disediakan sewa pelampung dengan harga Rp 5.000 saja. Jangan lupa pula untuk biaya parkir Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.

Gambar : IG @@dimas.hy

Selain bermain air, pengunjung yang datang juga dapat melakukan berbagai kegiatan outdoor. Seperti berkemah, river tubing, flying fox. Untuk wahana flying fox, pengunjung bisa mencobanya dengan membayar biaya Rp 15.000/orang. Menariknya lagi, wisata ini di fasilitasi dengan WiFi sehingga memudahkan pengunjung yang ingin mengunggah foto-foto selama berada di Taman Sungai Mudal.

Lokasi Wisata

Taman Sungai Mudal berada di Ds Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo. Untuk rute menuju wisata, anda bisa mengambil titik keberangkatan dari perempatan Tugu Jogja. Setelah itu menuju ke barat hingga sampai di perempatan Demak Ijo yang ada di Ring Road Barat. Dari jalan Goden lurus terus mengikuti penunjuk arah hingga melewati Jembatan Sungan Progo. Kemudian ambil jalan yang menuju Goa Kiskenda dan sampai di pertigaan Goa Kiskenda dan lurus terus. Dari pertigaan hutan pinus, anda bisa mengambil arah ke kiri menuju Kokap dan kemudian ikuti papan jalan menuju Taman Sungai Mudal.

Anda bisa mengunjungi tempat ini dengan cara menyewa mobil. Sewa Mobil Jogja terpercaya ada di website ini. Jogja Empat Roda menyewakan mobil secara lepas kunci ataupun dengan sopir.

Wisata Lainnya Yang Dapat Dikunjungi

Tak hanya kolam pemandian saja, anda juga dapat mengunjungi wisata lainnya. Misalnya seperti Air terjun Mudal yang jaraknya hanya 95 m dari mata air. Ada spot menarik yang bisa dijadikan tempat foto seperti lubuk dan jeram-jeram. Jika anda kurang begitu menyukai wisata air, maka anda bisa mencoba untuk melakukan tracking di Watu Wayang.

Baca Juga : Mencicipi nikmatnya Jogja di Gudeg Sagan

Tempat ini sebenarnya merupakan tebing batu kapur yang bentuknya mirip dengan kelir wayang. Sehingga masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama Watu Wayang. Di sini anda bisa menemukan banyak sekali jenis kera ekor panjang dan berkeliling menyusuri taman Sungai Mudal yang dipenuhi dengan pepohonan rindang serta aneka bunga yang cantik.

7 years ago Wisata Alam

Keindahan Bukit Mojo Gumelem Dlingo Bantul

Bukit Mojo Gumelem telah dikembangkan sejak tahun 2016 di awal tahun. Hal ini berjalan bersama dengan meningkatnya kepopuleran dari bukit, yakni Panguk Kediwung. Namun, waktu itu bentuk gardu pandang masih dibuat hanya ala kadarnya, tanpa ada sentuhan nilai artistik. Namun, setelah adanya Jurang Tembelan yang terkenal karena adanya gardu pandang dengan bentuk kapal raksasa yang berada di tepi jurang, lokasi dari bukit ini lalu kembali diberikan penataan ulang serta diberikan gimmick yang menarik. Terdapat dua spot yang selalu jadi idola bagi pengunjung yang memang datang ke lokasi ini. Pertama, spot dengan sarang burung yang berada di atas bukit. Kedua, spot dengan artistik bunga matahari. Kedua spot ini memang sangat terkenal di jejaring sosial.

Lokasi dari Bukit Mojo Gumelem berlokasi tidak jauh dari Kebun Buah, yakni Mangunan. Tempat wisata yang masih terbilang baru ini berlokasi di jalur untuk menuju ke ‘Bukit Panguk Kediwung’. Tepatnya, ada di RT 4 yang masuk ke Pedukuhan Kediwung. Tempat ini termasuk ke daerah Mangunan, Dlingo, kabupaten Bantul. Sedangkan akses untuk menuju kesini juga cukup mudah karena kondisi jalan sudah cukup bagus, sehingga bisa ditempuh menggunakan mobil atau sepeda motor. Namun, tetap harus berhati-hati karena kondisi jalannya yang cukup menanjak. Jangan ragu akan pesona keindahan yang ditawarkan. Karena kawasan wisata ini dilengkapi dengan berbagai jalan setapak yang ditambah dengan penataan batu alam dan juga gazebo berpadu dengan banguk yang ada di sisi kiri dan kanan menambah kecantikan sekitar.

Bukit Mojo Gumelem

Sumber Gambar : Akun Instagram @ihsanudn

Untuk menuju ke Bukit Mojo Gumelem bisa ditempuh bergantung dari arah datangnya. Bila dari Jogja, maka rute yang bisa ditempuh adalah sebagai berikut.

  1. Titik pertama dari Terminal Giwangan. Lurus ke arah selatan melewati Jl. Imogiri Timur.
  2. Setelah tiba di pasar Imogir yang terletak di pertigaan, ambil arah ke kiri hingga sampai di sebuah pertigaan untuk menuju Makam Raja Imogiri.
  3. Ambil arah ke kanan untuk menuju Mangunan.
  4. Sesudah itu, lurus saja dengan mengikuti jalan hingga menemukan Tugu Mangunan.
  5. Kemudian, belok ke arah kanan menuju arah Kebun Mangunan.
  6. Sampai di pertigaan, ambil arah kiri menuju ke SD Kanigoro. Bila ambil kanan menuju ke Kebun Buah Mangunan.
  7. Lalu belok ke kanan dan ke kiri, bertemu dengan pertigaan untuk menuju Panguk dan Mojo.
  8. Ambil arah ke kanan dan ikuti jalan.
  9. Nanti bertemu dengan petunjuk arah untuk menuju ke Bukit Mojo.
Bukit Mojo Gumelem

Sumber Gambar : Akun Instagram @jogjaku

Harga tiket masuk Bukit Mojo Gumelem hanya dikenakan tarif parkir kendaraan sebesar Rp 2.000 untuk sepeda motor, dan Rp 5.000 untuk mobil. Namun, bila ingin mengabadikan momen dengan berfoto cukup membayar Rp 3.000 per spot. Sangat cocok sebagai tempat untuk melepas penat setelah lelah beraktivitas bekerja dan dapat kembali untuk menyegarkan pikiran.

Wisata Populer di Jogja :
Indahnya Matahari Terbenam di Puncak Bukit Paralayang Parangtritis, Yogyakarta
Goa Ngeleng, Wisata Horisontal dengan Nuansa Vertikal

7 years ago Wisata Alam

Goa Ngeleng, Wisata Horisontal dengan Nuansa Vertikal

Berjalan-jalan mengeksplorasi gunung tentu sudah biasa. Menemukan sebuah goa lalu menelusurinya juga sudah tidak aneh lagi. Lalu bagaimana dengan menelusuri sebuah goa di pegunungan? Masih kegiatan yang umum. Namun Gunung Kidul memiliki Goa Ngeleng, sebuah goa yang terletak di daerah pegunungan namun memiliki nuansa vertikal.  Rupanya nuansa vertikal ini disebabkan karena atap atau langit-langit goa yang runtuh sehingga “membuka” sebagian sisi goa. Jika dilihat dari kejauhan, nuansa vertikal tersebut bisa terlihat dengan jelas, dimana tampilannya tampak seperti spot para pemanjat tebing menyalurkan hobinya. Namun sesungguhnya, goa ini sama seperti goa pada umumnya, hanya saja lebih “terbuka” pada satu sisinya.

Ketika memasuki area goa, pengunjung akan disambut dengan bau guano. Guano sendiri merupakan istilah untuk kotoran kelelawar. Ya, goa ini juga merupakan habitat kelelawar Chaerephonplicata, sejenis spesies kelelawar berukuran besar yang mendiami dinding dan mulut goa. Guano yang dihasilkan dari kelelawar ini kaya akan fosfor yang menjadi makanan bagi hewan lainnya yang mendiami bagian dalam goa ini seperti jangkrik, udang, laba-laba, dan beberapa jenis arthropoda lainnya. Bau guano cukup menyengat terutama pada musim kemarau, sehingga pengunjung disarankan menggunakan masker. Guano yang terdapat pada goa ini terbilang cukup melimpah, yaitu dengan ketebalan kurang lebih semata kaki atau bahkan hingga 40 cm pada musim kemarau.

Goa Ngeleng

Sumber Gambar : explorewisata[dot]com

Untuk mengakses bagian dalam Goa Ngeleng wisatawan dapat menempuh dua jalur masuk yakni jalur horizontal dan vertikal. Salah satu dari mulut goa horizontal merupakan tempat tinggal dari kelelawar berukuran besar seperti yang telah dijelaskan di atas. Jika ingin menggunakan mulut goa vertikal, wisatawan dapat langsung mengakses lewat doline (cekungan yang tercipta akibat runtuhnya atap bagian tengah goa), sedangkan untuk menggunakan mulut goa horizontal wisatawan harus menempuh jalan setapak sepanjang kurang lebih 1 km.

Goa Ngeleng

Sumber Gambar : explorewisata[dot]com

Bagian dasar dari Goa Ngeleng merupakanaliran sungai yang jika ditelusuri akan menuju bagian goa horizontal kedua. Untuk mencapai dasar goa dengan berjalan kaki menggunakan jalan setapak, maka wisatawan harus menyusuri sungai tersebut. Sungai ini biasanya akan kering pada musim kemarau, sedangkan pada musim penghujan bisa terjadi banjir di bagian dalam goa sehingga wisatawan diharapkan untuk berhati-hati. Terlebih lagi, biasanya pada saat musim penghujan bebatuan yang digunakan sebagai pijakan akan menjadi lebih licin.

Dengan melimpahnya populasi kelelawar, penduduk setempat memiliki opsi tambahan untuk mata pencaharian yaitu dengan berburu kelelawar. Cara menangkapnya pun unik, yakni dengan membentangkan jaring pada mulut goa yang akan menghalangi jalan keluar dari kelelawar. Kelelawar tersebut nantinya dapat dimanfaatkan oleh penduduk setempat menjadi bahan obat maupun makanan. Untuk merasakan sensasi petualangan seperti yang telah dibahas di atas, wisatawan dapat berkunjung ke Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tempat Goa Ngeleng berada.

Rekomendasi Wisata Alam Sebelumnya :
Menikmati Matahari Terbit dari Puncak Gunung Ireng di Yogyakarta
Indahnya Matahari Terbenam di Puncak Bukit Paralayang Parangtritis, Yogyakarta

Indahnya Matahari Terbenam di Puncak Bukit Paralayang Parangtritis, Yogyakarta

Bukit Paralayang Parangtritis adalah sebuah wisata alam yang berada di desa Parangtritis, kecamatan Kretek, kabupaten Bantul, Yogyakarta. Lokasi ini sangat mudah untuk dicapai. Dari pusat kota Yogyakarta, Anda dapat langsung mengikuti arah jalan yang menuju ke jalan Parangtritis. Jika ingin menggunakan kendaraan umum, lokasi ini dapat ditempuh dengan bis jurusan Jogja-Bantul dari terminal Giwangan, Yogyakarta.

Sesuai namanya, bukit ini kerap dijadikan sebagai lokasi untuk melakukan olahraga paralayang. Karena satu kawasan dengan pantai Parangtritis, maka lokasi ini dipenuhi dengan pemandangan laut pantai selatan. Di sekitar kawasan ini juga terdapat beberapa peninggalan sejarah seperti Pasanggrahan Gembirowati, Candi Gembirowati, Goa Lengse, dan juga Sendang Beji. Jadi, tidak ada salahnya pula untuk mengunjungi lokasi-lokasi ini jika Anda sedang berada di Parangtritis.

Bukit Paralayang Parangtritis

Sumber Gambar : Akun Instagram @bocahmlaku

Selain sebagai lokasi kegiatan paralayang, bukit Paralayang Parangtritis merupakan spot terbaik untuk menikmati matahari terbenam. Dengan dikelilingi pemandangan laut dari pantai selatan serta beberapa pepohonan hijau di sekitarnya, maka tidak salah jika banyak pengunjung yang rela menghabiskan waktu berjam-jam di lokasi ini. Dari pantai Parangtritis, bukit ini dapat ditempuh dengan jalan kaki sejauh kurang lebih 3 km dengan mengikuti jalan yang mengarah ke perbukitan. Jika kebingungan, Anda dapat bertanya kepada orang di sekitar lokasi ini. Biaya masuk ke lokasi ini sudah jadi satu dengan biaya masuk ke pantai Parangtritis. Jadi tidak heran jika kebanyakan pengunjung memilih menghabiskan waktu dengan berenang di pantai Parangtritis pada pagi atau siang hari. Sedangkan pada sore hari, mereka akan berjalan menuju bukit untuk menikmati keindahan matahari terbenam.

Bukit Paralayang Parangtritis

Sumber Gambar : Akun Instagram @m._fahrurrozi

Siapkan uang sekitar Rp 200.000 hingga Rp 300.000 jika ingin merasakan paralayang dari lokasi bukit Paralayang Parangtritis. Dengan harga tersebut, Anda sudah dapat melakukan kegiatan yang memacu adrenalin ini dengan dipandu oleh orang-orang berpengalaman dari komunitas paralayang. Meskipun demikian, kegiatan paralayang ini tidak dapat dilakukan setiap hari karena sangat bergantung pada arah dan kecepatan angin. Waktu terbaik untuk menikmati olahraga paralayang di sini adalah pada bulan Desember hingga Maret, karena pada bulan-bulan tersebut angin biasanya akan berhembus ke arah barat. Sehingga hampir dapat dipastikan paralayang akan mampu terbang dan mendarat dengan baik. Namun jika ingin berhemat, menikmati pemandangan matahari terbenam yang sangat indah dari puncak bukit ini sudah lebih dari cukup.

Peta Lokasi Bukit Paralayang Parangtritis

Karena biaya masuk yang sudah jadi satu dengan tiket masuk ke pantai Parangtritis, maka selanjutnya pengunjung hanya akan dikenai biaya parkir sebesar Rp 3.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 hingga Rp 10.000 untuk mobil atau bis. Jangan khawatir akan kehabisan tempat parkir karena bukit Paralayang Parangtritis memiliki area parkir yang sangat luas.

Tempat Menarik Lainnya :
Karst Tubing, Olahraga Air yang Tak Kalah Menantang
Menikmati Matahari Terbit dari Puncak Gunung Ireng di Yogyakarta

7 years ago Wisata Alam

Menikmati Matahari Terbit dari Puncak Gunung Ireng di Yogyakarta

Gunung Ireng adalah salah satu tempat terbaik untuk menikmati matahari terbit di kota Yogyakarta. Gunung ini terletak di desa Pengkok, kecamatan Patuk, kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Lokasi ini dapat ditempuh selama kurang lebih satu jam dari pusat kota Yogyakarta. Untuk menuju ke lokasi wisata ini, Anda harus terlebih dahulu menuju RingroadKetandan, kemudian menuju jalan Wonosari dan melewati perempatan Sampaan. Setelah itu, silahkan menuju bukit Bintang dan dilanjutkan ke jalan Patuk menuju Pengkok. Setibanya di Pengkok, lanjutkan perjalanan dengan mengikuti penunjuk jalan menuju ke lokasi gunung ini berada. Jika mengalami kebingungan dalam menemukan lokasi ini, Anda dapat menanyakannya langsung kepada penduduk sekitar.

Gunung Ireng

Sumber Gambar : Akun Instagram @ayodolan

Nama gunung ini terinspirasi dari bebatuan berwarna hitam yang mengelilingi tempat ini dari barat hingga ke timur. Namun menurut penduduk sekitar, gunung ini dinamakan demikian sebab dahulu kala Raden Bratasena (atau yang lebih dikenal dengan Bima) marah besar ketika melihat banyak monyet nakal yang bermain di puncak gunung Merapi. Alhasil, Bima pun menendang monyet-monyet tersebut. Karena tendangannya meleset, akhirnya beberapa batuan yang ada di gunung Merapi pun melesat hingga ke Gunungkidul. Batuan inilah yang kemudian dikenal sebagai gunung Ireng.

Gunung Ireng

Sumber Gambar : Akun Instagram @gunung_ireng_hits

Meskipun bernama gunung, namun tempat ini sebenarnya adalah sebuah bukit berbatu kecil dengan puncak yang gundul. Puncak ini merupakan puncak tertinggi di dusun Srumbung, Patuk. Beberapa sumber mengatakan bahwa gunung ini pernah aktif jutaan tahun silam. Oleh karena itu, banyak yang mempercayai bahwa gunung ini adalah bagian dari gunung api purba pada masa Miocene yang ada sekitar 5 hingga 23 juta tahun yang lalu. Setelah gunung ini meletus, sisa-sisa letusan apinya membentuk deretan vulkanis yang nampak pada lokasi ini.

Karena gunung ini terkenal dengan pemandangan matahari terbit yang indah, maka waktu terbaik untuk datang ke sini adalah di pagi hari atau subuh. Berada di puncak gunung ini, Anda dapat menyaksikan matahari terbit dengan latar belakang kabut dan sawah serta ladang hijau di sekitarnya. Beberapa gazebo pun disediakan di sini untuk pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam gunung Ireng sedikit lebih lama. Namun, lokasi wisata ini tidak menyediakan tempat khusus yang menjual makanan ataupun minuman. Jadi, usahakan Anda membawa makanan dan minuman sendiri. Serta, usahakan untuk tidak membuang bekas makanan atau minuman guna menjaga kebersihan dan keasrian tempat ini.

Lokasi Gunung Ireng / Black Hill di Google Map

Saat ini tulisan ini diunggah, untuk biaya masuk Anda hanya akan dikenakan tarif sebesar Rp 5.000 saja. Sedangkan untuk biaya parkir, tarif yang dikenakan biasanya berubah-ubah tergantung hari. Tarif parkir di hari libur biasanya sedikit lebih mahal dari hari biasa. Bagi yang menyukai suasana outdoor, gunung Ireng juga dapat dimanfaatkan sebagai lokasi perkemahan.

Artikel yang berkaitan :
Serunya Berwisata Keluarga di Tlogo Putri Kaliurang
Karst Tubing, Olahraga Air yang Tak Kalah Menantang

Copyrights 2009 Rental Mobil Jogja. All rights reserved.

^
WhatsApp Hubungi Kami