Gudeg Manggar yang Langka dan Legendaris Dari Yogyakarta
Setiap orang yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta tentu akan mencoba untuk menikmati kulinernya. Bagi sebagian besar wisatawan, gudeg merupakan salah satu kuliner yang paling dicari. Umumnya, ketika berkunjung ke Yogyakarta mereka tidak akan melewati kesempatan untuk mencicipi gudeg. Salah satu varian gudeg yang terdapat di Yogyakarta adalah Gudeg Manggar. Gudeg ini tidak seperti gudeg pada umumnya yang menggunakan olahan nangka sebagai bahan dasar. Gudeg ini menggunakan bunga kelapa untuk digunakan sebagai bahan utamanya.
Sejarah dari Gudeg Manggar ini ternyata telah tercipta sejak 500 tahun lalu dan awalnya diracik oleh Puteri Pembayun yang merupakan istri dari Ki Ageng Mangir, seorang pemimpin Perdikan Mangir. Puteri Pembayun sendiri merupakan putri Panembahan Senopati, pendiri sekaligus sultan Mataram Islam pertama. Puteri Pembayun dinikahkan ayahnya sebagai strategi untuk menaklukkan Perdikan Mangir yang saat itu selalu berseberangan dengan Kesultanan Mataram Islam yang baru berdiri. Karena menyaksikan di daerah Mangir terdapat banyak pohon kelapa yang tumbuh dan sebagai lahan penghidupan utama dari penduduk, Puteri Pembayun akhirnya berinisiatif untuk membuat varian gudeg jenis baru dari bahan dasar bunga kelapa. Kini, gudeg ini tidak hanya terdapat di daerah Mangir saja, melainkan sudah menyebar hingga daerah Srandakan yang masih merupakan wilayah Bantul.
Meski tidak sepopuler gudeg berbahan dasar nangka, penjual gudeg jenis ini tidak hanya seorang. Penjual gudeg jenis ini dapat kita temukan di sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa memilih untuk berjualan di rumahnya sendiri karena umumnya mereka lebih melayani pesanan dalam jumlah besar untuk acara maupun pesta daripada melayani tamu perseorangan yang datang. Bagi sebagian penjual, berjualan gudeg dari bunga kelapa ini adalah sebagai bentuk usaha mereka dalam mempertahankan eksistensi dan sejarah dari Gudeg Manggar.
Dalam sehari, warung gudeg bisa menghabiskan hingga 20 kg manggar atau bunga kelapa pilihan. Pada masa lebaran, persediaannya bisa mencapai dua kali lipatnya. Untuk memilih bunga kelapanya pun diperlukan pengetahuan khusus. Kelangkaan dari bunga kelapa itu sendiri juga menjadi tantangan para penjual gudeg jenis ini. Di warung-warung, gudeg ini disajikan dengan nasi putih hangat dilengkapi dengan manggar dan krecek untuk yang standar. Bagi yang ingin tambahan lauk, dapat mencoba ayam kampung dan telur yang telah dibumbui sedemikian rupa untuk menambah cita rasanya.
Meski jumlahnya tidak sebanyak warung gudeg yang berbahan dasar nangka, warung gudeg yang menjual gudeg berbahan bunga kelapa ini kerap melayani tamu dari keraton Yogyakarta yang memang menyukai gudeg jenis ini. Gudeg yang sudah diakui kenikmatannya oleh pakar kuliner Bondan Winarno dan pakar kecantikan Mooryati Soedibyo ini telah mampu membuktikan eksistensinya di jaman modern. Bagi para wisatawan yang ingin menikmati Gudeg Manggar dapat mengunjungi daerah Bantul sambil menikmati liburan di kota Yogyakarta.
Baca Juga Kuliner Jogja Lainnya:
Menikmati Kuliner Legendaris Bakmi Dua Djaman/ Bakmi Mbah Mo di Yogyakarta
Entog Slenget Turi, Kuliner Pas Bagi Pecinta Pedas