Warung Omah Bu Ageng, Cita Rasa Seluruh Indonesia dalam Satu Rumah Makan
Mendengar nama Warung Omah Bu Ageng, bagi Anda yang tidak tahu mungkin mengira warung makan ini hanya menyediakan masakan jawa biasa. Namun ternyata, warung ini dimiliki oleh bapak Butet Kertaredjasa, ya, sang seniman terkenal Indonesia itulah pemiliknya. Maka, bagi Anda yang penasaran akan ‘keanehan’ apa yang ditawarkan Bapak Butet dalam penyajian di warung makannya, bisa datang ke Jalan Tirtodipuran No.13, Mantrijeron, Yogyakarta. Rumah makan ini bernuansa Jawa, seperti yang sudah diduga. Namun masakannya? Ternyata merupakan peleburan dari dua ide yang tidak terduga.
Konsep yang ditawarkan Warung Omah Bu Ageng adalah perpaduan masakan Jawa, dengan masakah Kutai. Bagi yang lupa, Kutai merupakan nama kerajaan dan sekarang menjadi nama daerah di Kalimantan Timur. Jadi, perpaduan di sini merupakan perpaduan antara masakan Jawa dan Kalimantan yang bersatu padu menjadi menu-menu unik yang mencerahkan pandangan Anda tentang kuliner Indonesia. Satu lagi keunikan yang akan Anda temukan di sini, yaitu jam buka. Hari Senin, Anda tidak perlu repot-repot datang ke sini karena tempat ini tutup. Selain hari tersebut, tempat ini buka setiap Selasa hingga Minggu jam 11 siang hingga jam 11 malam, Waktu Indonesia Barat.
Saat memesan, Anda akan menemukan ‘keedanan’ seorang seniman yang diselipkan pada satu paragraf pembuka menu. Yaitu plesetan syair Zaman Edan (zaman gila) yang menjadi Zaman Luwe (zaman lapar). Selain itu, ada cukup banyak pilihan dalam menunya. Mulai dari snack atau makanan ringan, makanan utama yang berat, hingga minuman yang tidak kalah tradisionalnya. Karena konsep warung makan yang bersih dan terlihat cukup ‘wah’ harga yang ditawarkan pun cukup tinggi namun masih terbilang terjangkau oleh kalangan masyarakat kelas menengah. Makanan unik yang ditawarkan Warung Omah Bu Ageng ini adalah oseng-oseng dor, yang merupakan oseng-oseng cabai dengan daging yang pedasnya cocok untuk para penggemar pedas. Kemudian ada baceman kambing, yaitu daging kambing yang diungkep atau dibacem (istilah Jawa) yang kemudian digoreng seperti empal. Ada juga lidah masak semur, dan makanan paket yang sudah termasuk nasi plus lauk berupa nasi pecel dan nasi campur dengan berbagai pilihan lauk.
Lokasi Warung Bu Ageng di Google Map:
Sedangkan untuk minuman yang ada di Warung Omah Bu Ageng juga cukup unik. Sebut saja teh tubruk khas Jawa, tapi lalu ada setup jambu yang terbuat dari jambu biji yang dimasukkan begitu saja ke dalam air, dengan gula, kayu manis, dan rempah. Tidak lupa, es kopyor khas Indonesia, cincau, dan es lidah buaya.
Warung Omah Bu Ageng ini benar-benar memanjakan lidah Anda yang ingin kemana-mana mencicipi kuliner Indonesia namun tidak ada waktu maupun tenaga. Jadi, jika sempat, datang dan nikmatilah berbagai macam kuliner di rumah makan ini untuk menambah wawasan Anda tentang makanan khas Indonesia.
Baca Artikel Lainnya :
Saoto Bathok Mbah Katro, Soto Segar Khas Solo di Pedalaman Yogyakarta
Pusat Wisata Bukit Klangon untuk Para Bikers