Sumber gambar: Akun IG @devinatalia23
Candi Pawon merupakan salah satu candi yang ada di Jawa Tengah, tepatnya di sekitar 2 km ke arah timur laut dari Candi Borobudur dan 1 km arah tenggara dari Candi Mendut. Secara administratif, candi ini berada di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Letaknya yang berdekatan dan adanya kemiripan pahatan antara ketiga candi yang telah disebutkan tersebut mengindikasikan adanya keterkaitan sejarah antara ketiganya. Bahkan ada yang berpendapat jika candi ini merupakan bagian dari Candi Borobudur.
Menurut pakar sejarah, nama Pawon berasal dari kata pawuan yang memiliki arti sebagai tempat menyimpan awu (abu). Hal ini berhubungan dengan cerita yang dikandungnya, sebab sejarah mencatat jika Candi Pawon merupakan tempat untuk menyimpan abu jenazah dari Raja Indra yang merupakan ayah dari Raja Samaratungga. Raja-raja ini masih berasal dari dinasti yang sama, yaitu Dinasti Syailendra. Untuk memberikan penghormatan bagi Raja Indra karena sudah mencapai tataran Bodhisattiva, maka dalam candi tersebut diletakkan sebuah arca Bodhisattiva. Menurut pernyataan yang ada dalam Prasasti Karang Tengah, arca tersebut bisa bersinar. Hal ini menyebabkan munculnya dugaan jika arca tersebut terbuat dari bahan perunggu.
Candi yang memiliki tinggi sekitar 1,5 meter ini, memiliki denah dasar berbentuk persegi empat dengan tepi yang dibuat berliku membentuk 20 sudut. Dindingnya berisi banyak pahatan dengan motif yang bervariasi, seperti sulur dan juga bunga.
Sumber gambar : Akun IG @uda_we
Candi Pawon sendiri memiliki pintu masuk di bagian barat. Saat Anda akan masuk ke dalamnya, Anda akan melewati pintu dengan hiasan Kalamakara yang tak ber-rahang bawah. Beberapa bentuk pahatan juga akan Anda temui saat melintasi tangga menuju selasar. Jika Anda sudah mencapai dalam candi, bekas terletaknya arca akan bisa Anda temui. Walaupun sekarang keadaan ruangan tersebut sudah kosong tanpa arca.
Saat berada di depan candi, Anda akan menemukan relung yang berisi pahatan tentang Kuwera di sebelah utara dan selatan dari pintu masuk. Namun sayang, pahatan yang ada di sebelah selatan cenderung sudah rusak sehingga Anda tak akan bisa melihat wujud aslinya. Akan tetapi untuk pahatan di sebelah utara pintu masuk masih terlihat utuh, hanya bagian kepala yang sedikit rusak.
Di dinding sebelah utara dan juga selatan candi memiliki relief yang cenderung sama. Relief tersebut menggambarkan sepasang burung yang memiliki kepala manusia yang sedang berdiri mengapit pohon kalpataru. Sebutan untuk sepasang burung tersebut yaitu Kinara dan Kinari. Dalam relief, ada pula pundi-pundi uang di sekitaran pohon tersebut. Sepasang manusia yang sedang terbang ada di langit, serta pahatan sepasang jendela kecil ada di bagian atas dinding.
Di bagian atap Candi Pawon, ada sebuah kubah besar yang menaungi kubah yang ada di bawahnya. Sedangkan atap candi ini berbentuk persegi yang tersusun sedemikian hingga dengan hiasan beberapa kubah kecil.
Baca Juga : Wisata Edukatif Museum Manusia Purba Sangiran
Rental Mobil Lebaran Jogja 2020 – Tidak terasa bulan Ramadhan dan lebaran tahun 2020 sudah… Read More
Jika berbicara tentang Jogja dan lokasi wisatanya, pasti tidak akan ada habisnya. Banyak pantai, Gua… Read More
Bagi Anda penggemar camping, melakukannya dengan sahabat, keluarga, bahkan pasangan menjadi moment seru yang tak… Read More
Kian hari masyarakat Gunungkidul berusaha menemukan wilayah-wilayah wisata yang baru. Kemudian berusaha mengembangkannya menjadi kawasan… Read More
Tidak ada yang meragukan keindahan alam Gunungkidul-Yogyakarta. Berbagai wisata alam bisa sangat mudah Anda temukan… Read More
Berwisata memang suatu hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Sebagai salah satu sarana yang bisa Anda… Read More
This website uses cookies.