Tersingkapnya Situs Purbakala Candi Palgading
Menjelajahi situs purbakala memang menjadi kesenangan tersendiri untuk orang-orang yang suka dengan sejarah. Selain mendapatkan pengetahuan baru mengenai peninggalan sejarah yang ada di Indnesia, kita juga dapat mengetahui beberapa peninggalan sejarah yang jarang diketahui orang ini. Jika dilihat dari sejarahnya, banyak sekali candi yang berada di Sleman, Yogyakarta yang ditemukan secara tidak sengaja pada saat menggali tanah, seperti Candi Palgading. Candi ini terletak pada Dusun Palgading, Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik. Pada saat ini candi tersebut telah menjadi objek wisata yang bisa Anda kunjungi dan pelajari sejarahnya.
Candi ini merupakan sebuah peninggalan Kerajaan Mataram Kuna dan tergolong dalam Candi Buddha. Candi tersebut ditemukan sekitar tahun 2006 dan berada di daerah permukiman warga. Lokasi candi lebih tepatnya berada di depan kantor Kecamatan Ngaglik. Luas candi mencapai 1 hektar. Anda bisa berkunjung ke situs purbakala ini mengendarai kendaraan pribadi. Tidak banyak yang tahu mengenai keberadaan candi ini karena memang belum familiar seperti Candi Prambanan. Meskipun begitu, Candi Palgading ini juga patut Anda kunjungi karena nilai sejarahnya yang menarik.
Candi ini memiliki empat buah bangunan. Bangunan pertama terdapat stupa yang dapat direkonstruksi atau dipugar karena material asli yang ada cukup banyak. Pada bangunan kedua, Anda dapat melihat kaki kanci namun bangunan ini belum bisa dipugar karena bahannya hanya 50%. Dan pada bangunan ketiga dan keempat belum dipastikan dapat dipugar atau tidak karena belum digali keseluruhan dan terkandala karena pembebasan tanah dan dana. Candi yang dapat Anda lihat disini adalah candi perwara sedangkan candi induk masih belum jelas keberadaannya.
Candi Palgading ini diperkirakan berasal dari abad 9 M hingga 10 M. Diduga candi ini merupakan tempat penyembahan Avalokiteshvaradan Aksobhyayang diperkuat dengan adanya arca Avalokiteshvaradan Aksobhyayang ditemukan pada candi tersebut. Avalokiteshvara dan Aksobhya merupakan dewa asih, dewa kasih sayang dan juga dewa penjaga bagi penganut agama Buddha. Belum ada prasasti yang ditemukan sebagai bahan informasi mengenai candi ini. Proses pemugaran tempat yang akan dijadikan objek wisata ini sempat terhenti karena lokasi candi ini memang berada di permukiman warga.
Baca Juga : Wisata Sejarah di Museum Karbol TNI Angkatan Udara di Kompleks AAU
Namun, kendala yang ada kini telah terlewati dan telah dilakukan penggalian kembali pada tahun 2015 untuk menemukan sisa-sisa bangunan yang diduga masih tertimbun oleh tanah disana. Kini, Candi Palgading telah menjadi tempat wisata yang menarik perhatian para pecinta sejarah. Meskipun tidak sebesar candi-candi terkenal lainnya, banyak wisatawan yang tertarik akan peninggalan sejarah ini. Jika Anda berminat untuk mengunjungi situs purbakala ini, jagalah etika Anda dengan tidak merusak bukti sejarah yang ada di Kecamatan Ngaglik ini.