Goa Ngeleng, Wisata Horisontal dengan Nuansa Vertikal
Berjalan-jalan mengeksplorasi gunung tentu sudah biasa. Menemukan sebuah goa lalu menelusurinya juga sudah tidak aneh lagi. Lalu bagaimana dengan menelusuri sebuah goa di pegunungan? Masih kegiatan yang umum. Namun Gunung Kidul memiliki Goa Ngeleng, sebuah goa yang terletak di daerah pegunungan namun memiliki nuansa vertikal. Rupanya nuansa vertikal ini disebabkan karena atap atau langit-langit goa yang runtuh sehingga “membuka” sebagian sisi goa. Jika dilihat dari kejauhan, nuansa vertikal tersebut bisa terlihat dengan jelas, dimana tampilannya tampak seperti spot para pemanjat tebing menyalurkan hobinya. Namun sesungguhnya, goa ini sama seperti goa pada umumnya, hanya saja lebih “terbuka” pada satu sisinya.
Ketika memasuki area goa, pengunjung akan disambut dengan bau guano. Guano sendiri merupakan istilah untuk kotoran kelelawar. Ya, goa ini juga merupakan habitat kelelawar Chaerephonplicata, sejenis spesies kelelawar berukuran besar yang mendiami dinding dan mulut goa. Guano yang dihasilkan dari kelelawar ini kaya akan fosfor yang menjadi makanan bagi hewan lainnya yang mendiami bagian dalam goa ini seperti jangkrik, udang, laba-laba, dan beberapa jenis arthropoda lainnya. Bau guano cukup menyengat terutama pada musim kemarau, sehingga pengunjung disarankan menggunakan masker. Guano yang terdapat pada goa ini terbilang cukup melimpah, yaitu dengan ketebalan kurang lebih semata kaki atau bahkan hingga 40 cm pada musim kemarau.
Untuk mengakses bagian dalam Goa Ngeleng wisatawan dapat menempuh dua jalur masuk yakni jalur horizontal dan vertikal. Salah satu dari mulut goa horizontal merupakan tempat tinggal dari kelelawar berukuran besar seperti yang telah dijelaskan di atas. Jika ingin menggunakan mulut goa vertikal, wisatawan dapat langsung mengakses lewat doline (cekungan yang tercipta akibat runtuhnya atap bagian tengah goa), sedangkan untuk menggunakan mulut goa horizontal wisatawan harus menempuh jalan setapak sepanjang kurang lebih 1 km. Bagian dasar dari Goa Ngeleng merupakanaliran sungai yang jika ditelusuri akan menuju bagian goa horizontal kedua. Untuk mencapai dasar goa dengan berjalan kaki menggunakan jalan setapak, maka wisatawan harus menyusuri sungai tersebut. Sungai ini biasanya akan kering pada musim kemarau, sedangkan pada musim penghujan bisa terjadi banjir di bagian dalam goa sehingga wisatawan diharapkan untuk berhati-hati. Terlebih lagi, biasanya pada saat musim penghujan bebatuan yang digunakan sebagai pijakan akan menjadi lebih licin.Dengan melimpahnya populasi kelelawar, penduduk setempat memiliki opsi tambahan untuk mata pencaharian yaitu dengan berburu kelelawar. Cara menangkapnya pun unik, yakni dengan membentangkan jaring pada mulut goa yang akan menghalangi jalan keluar dari kelelawar. Kelelawar tersebut nantinya dapat dimanfaatkan oleh penduduk setempat menjadi bahan obat maupun makanan. Untuk merasakan sensasi petualangan seperti yang telah dibahas di atas, wisatawan dapat berkunjung ke Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tempat Goa Ngeleng berada.
Rekomendasi Wisata Alam Sebelumnya :
Menikmati Matahari Terbit dari Puncak Gunung Ireng di Yogyakarta
Indahnya Matahari Terbenam di Puncak Bukit Paralayang Parangtritis, Yogyakarta