
Pantai Lambor, Purwodadi, Tepus
Berkunjung atau mengunjungi tempat-tempat wisata yang anti mainstream akan membuat para wisatawan mendapatkan pengalaman baru yang tak terlupakan. Yang membuat tempat tersebut anti mainstream adalah biasanya tempat-tempat tersebut memang belum banyak diketahui oleh para wisatawan. Tempat wisata yang dimaksudkan adalah Pantai Lambor yang berada di wilayah Kabupaten Gunung Kidul, tepatnya ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus. Mungkin belum banyak para wisatawan yang mengetahui bahwa terdapat pantai-pantai yang belum banyak terjamah oleh para wisatawan, karena lokasinya memang berada di tempat yang tersembunyi.

Sumber foto: akun instagram @nrifqi19
Namun, ketika mengunjungi tempat-tempat wisata pantai tersebut para wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang seru karena akses jalan menuju ke pantai tersebut memang tidaklah mudah dan fasilitas yang terdapat di area pantai memang belum memadai, sehingga para wisatawan dapat merasakan berpetualang dengan bergantung pada alam. Ada salah satu pantai indah dan masih belum banyak didatangi oleh wisatawan, pantai tersebut dikenal dengan nama Pantai Lambor.
Karena belum banyak dikunjungi oleh para wisatawan, sudah dapat dipastikan belum banyak yang mengetahui rute perjalanan menuju Pantai Lambor, Purwodadi, Tepus ini. Berdasarkan informasi yang diambil dari situs lensanasrul.com, diketahui tentang akses perjalanan menuju Pantai Lambor beserta hal-hal penting yang harus diperhatikan.
- Akses Perjalanan Menuju Lokasi
Saat ingin melakukan perjalanan menuju Pantai Lambor, disarankan untuk melewati Jalan Wonosari dari kota Yogyakarta. Perjalanan bisa ditempuh sekitar 2 jam jika melaju dengan kecepatan rata-rata. Untuk menuju Pantai Lambor ini belum banyak papan jalan yang dijadikan petunjuk menuju Pantai Lambor, sehingga harus sering bertanya kepada penduduk sekitar. Namun waktu dan usaha tersebut sepadan dengan apa yang di dapatkan di Pantai Lambor, Purwodadi, Tepus ini, karena di pantai ini para wisatawan akan melihat pesona pantai yang menakjubkan.
- Keindahan yang Dimiliki Oleh Pantai Lambor
Sama seperti pantai-pantai yang ada di Gunung Kidul, Pantai Lambor ini indentik dengan pasir putihnya yang lembut dan bersih, kemudian ditambah lagi dengan adanya pemandangan air laut jerih berwarna biru yang berpadu dengan birunya langit yang cerah. Pantai ini mempunyai suasana yang tenang dan udara yang sangat sejuk, sehingga dapat membuat para wisatawan betah berlama-lama berada di pantai ini. Pantai Nglambor ini juga sangat cocok dijadikan sebagai tempat camping atau berkemah. Akan tetapi, ingatlah selalu untuk menjaga kebersihan di sekitar pantai.
Nah, bagi yang ingin merasakan pengalaman baru dan seru, datanglah ke pantai-pantai yang belum terjamah di kawasan Gunung Kidul, seperti di Pantai Nglambor, Purwodadi, Tepus ini. Perlu diketahui, bagi para wisatawan yang belum pernah melakukan perjalanan jauh, sebaiknya siapkan dan bawalah semua perlengkapan / peralatan yang memadai.

Masukkan ke Agenda Liburanmu Gaes, Pantai Watu Kodok Gunung Kidul
Pantai Watu Kodok, Wisata Gunung Kidul. Tak hanya terkenal dengan wisata belanja di Malioboro, Yogyakarta juga punya tempat wisata alam berupa pantai. Pantai-pantai di Yogyakarta dibagi menjadi 3 kawasan, yaitu Gunung Kidul, Bantul, Kulon Progo. Semua pantai di masing-masing kawasan memiliki ciri khas sendiri-sendiri, seperti Pantai Watu Kodok.
Pantai Watu Kodok merupakan pantai yang terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Gunung Kidul. Atau jika dilihat dari jalurnya berada di sebelah barat Pantai Indrayanti. Untuk mencapai lokasi ini, anda bisa mengikuti petunjuk arah jalan menuju Pantai Kukup. Sesampai di pertigaan Pantai Kukup, ke timur ada petunjuk menuju arah Pantai Watu Kodok.
Pantai-pantai di kawasan Gunung Kidul terkenal dengan keindahan alam yang mempesona, dilengkapi dengan hamparan pasir putih, karang-karang yang indah disisi kanan dan kiri, serta deburan gelombang dari laut lepas yang menjadi ciri khas dari pantai selatan, yang menambah keindahan dari Pantai Watu Kodok ini. Sudah tak perlu diragukan lagi, wisata pantai di kawasan Gunung Kidul ini memiliki pesona alam yang sayang untuk dilewatkan.
Untuk akses menuju Pantai Watu Kodok, bisa melalui Jalur Kota Yogyakarta menuju Kota Wonosari, dan selanjutnya menyusuri rute menuju Pantai Baron. Selanjutnya setelah sampai di pintu gerbang Pantai Baron, anda belok ke kanan yaitu ke arah timur dan mengikuti jalan menuju Pantai Indrayanti. Untuk masuk ke Pantai Watu Kodok, terdapat papan petunjuk arah menuju pantai yang berada di pinggir jalan. Jaln masuk ke Pantai Watu Kodok belum sepenuhnya diaspal, jalannya hanya berupa cor blok yang dibentuk seperti jalur moi sepanjang jalan.
Mungkin kita sebagai wisatawan bertanya-tanya, kenapa pantai tersebut diberi nama Watu Kodok ? Ternyata nama Pantai Watu Kodok berasal dari kata watu ndodok (jongkok), karena pada zaman perang dunia II sekitar tahun 1949, pantai ini menjadi tempat nongkrong para serdadu Belanda, dan juga sebagai tempat pengungsian warga Gunung Kidul. Pantai ini juga memiliki sebuatan lain yaitu Watu Kopen, karena pada saat itu tempat ini digunakan untuk memanaskan makanan para tentara Belanda. Setalah Belanda meninggalkan kawasan pantai ini, ada 2 orang penduduk setempat yang bernama Ketro Kliwon dan Setro Semang. Mereka berdua membuka lahan dan menjadi penghuni awal Pantai Watu Kodok.
Fasilitas-fasilitas yang disguhkan oleh Pantai Watu Kodok, masih sangat minim. Karena pantai ini masih terbilang pantai alami, dan jarang dijamah oleh orang. Anda bisa menemukan warung-warung makanan minuman, kamar mandi, lahan parkir, dan gubug-gubug peristirahatan. Meskipun minim fasilitas, anda akan merasa seperti berada di pantai pribadi. Di sore hari anda bisa melihat indahnya pemandangan matahari terbenam, sambil duduk atau rebahan di gubug-gubug yang berada di sekitar. Ketika pantai surut, anda bisa melihat karang-karang yang berada di laut, anda juga bisa bermain-main pasir yang putih.
Memang pantai-pantai di kawasan Gunung Kidul itu memiliki pesona yang mampu menarik wisatawan, apalagi beberapa pantai disana masih jarang dikunjungi wisatawan. Jika anda berlibur ke Yogyakarta, jangan hanya berwisata yang sudah sering dikunjungi wisatawan saja. Coba kunjungi tempat-tempat wisata yang masih jarang dikunjungi.
Nah itulah Pantai Watu Kodok yang harus berada di agenda liburan anda, selamat berlibur, semoga liburan anda menyenangkan dan menjadi liburan yang tidak terlupakan.

Pantai Kukup, Tempat Wisata Favorit di Gunung Kidul
Pantai Kukup merupakan salah satu pantai yang cukup populer di Gunung Kidul. Menuju ke pantai ini kita dapat menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam dari pusat kota Yogyakarta. Bila dibanding dengan pantai lain, Pantai Kukup cenderung lebih mempesona dengan pasir putihnya yang cukup khas.
Lebih menariknya lagi, Pantai Kukup juga memiliki wilayah laut dangkal sejauh 100 meter dari bibir pantai. Daerah dangkal tersebut dibatasi oleh gundukan terumbu karang yang seakan menjadi pelindung pantai dari terpaan ombak laut. Disana kita bisa bermain, melihat biota laut, terumbu karang, dan masih banyak lagi.
Berbeda dengan pantai di wilayah lain, ketika pasang-surut Pantai Kukup tetap memberikan keindahannya kepada wisatawan. Meski surut, pantai ini tetap memiliki air jernih yang tertampung di terumbu-terumbu karang, khususnya terumbu karang yang masih terisolasi. Sehingga para wisatawan yang datang bisa mencari ikan di terumbu-terumbu karang tersebut.
Namun ketika bermain di Pantai Kukup Gunung Kidul ada baiknya Anda lebih berhati-hati. Biasanya ketika surut, banyak sekali landak dan bulu babi yang terdampar, apabila terinjak maka akan mengakibatkan infeksi dan bahkan kejang. Selalu gunakan alas kaki antiselip ketika Anda meminjakan kaki di terumbu-terumbu karang yang ada.
Keindahan tempat wisata pantai tak hanya sampai disitu saja. Tepat di bagian timur, kita bisa menemukan sebuah pulau kecil yang diberi nama Pulau Jumino. Pantai Kukup dihubungkan dengan Pulau Jumino melalui sebuah jembatan yang dibangun khusus. Menariknya lagi, di pulau kecil tersebut kita bisa menikmati laut lepas ketika berdiri di gardu pandang.
Menuju ke bagian barat, Pantai Kukup menawarkan pemandangan tebing dengan gua-gua asri yang sering digunakan wisatawan untuk berteduh. Berada di gua tersebut seakan membawa kita masuk ke dunia jaman dulu, apalagi udaranya yang begitu sejuk membuat banyak wisatawan betah berlama-lama disitu. Tak jarang pula beberapa genangan air di gua tersebut menyajikan biota laut yang cukup unik.
Para wisatawan yang datang tak hanya bisa bermain di terumbu karang saja. Di Pantai Kukup Gunung Kidul kita juga bisa berfoto, menikmati kuliner, dan masih banyak lagi. Beberapa lokasi dengan fasilitas lengkap juga telah disediakan, seperti kamar mandi dan stand tempat belanja. Memang berwisata ke pantai-pantai Gunung Kidul tak pernah ada habis-habisnya. Anda pun yang baru saja pertama mungkin berkunjung akan merasa ketagihan kesana lagi.
Lokasi Pantai Kukup Gunung Kidul
Pantai ini terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul. Jaraknya sekitar 1 km dari Pantai Baron dan 25 km ke arah selatan dari Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta.
Untuk mencapai pantai, terlebih dahulu Anda harus menuju ke Wonosari Yogyakarta dengan jarak kurang lebih 40 km. Dari Wonosari silahkan ambil jalur ke Pantai Baron, Krakal, Kukup dengan jarak kurang lebih 22 km ke arah selatan.
Harga Tiket Masuk
Disini Anda bisa menikmati 8 objek wisata sekaligus yakni Pantai Baron, Kukup, Sepanjang, Drini, Krakal, Sundak, Pulang Syawal, dan Poktunggal dengan harga tiket sebesar Rp. 10.000;
Fasilitas
Fasilitasnya tergolong cukup lengkap mulai dari mushola, wc umum, penginapan, tempat makan, tempat belanja pernak-pernik khas, dan bahkan banyak biota laut yang dijual sepanjang tepian pantai.
Bagaimana, sudah siap berwisata ke Pantai Kukup Gunung Kidul?

Pantai Siung, Pantainya Para Pemanjat Tebing. Yuk Liat Keseruannya?
Gunung Kidul merupakan daerah yang menawarkan beragam destinasi wisata pantai mempesona. Ada banyak sekali lokasi pantai yang bisa Anda nikmati, termasuk salah satunya adalah Pantai Siung. Meskipun belum setenar Pantai Baron dan lainnya, tetapi bagi para pemanjat tebing pantai ini sangat pas apabila Anda kunjungi ketika liburan tiba.
Pantai Siung ini terletak di Kecamatan Tepus berjarak sekitar 100 km dari pusat kota Yogyakarta. Disini para wisatawan bisa menikmati keindahan laut dan pantai sekaligus menaklukan tebing-tebing di sekeliling area pantai. Banyak pemanjat yang berasal dari dalam dan luar negeri tertantang untuk memanjat di pantai satu ini.Pantai Siung Gunung Kidul bisa dibilang termasuk pantai yang cukup luas. Selain panjat tebing, berbagai macam aktivitas seru pun bisa kita lakukan disini. Mulai dari bermain pasir pantai, bermain ombak, voli, dan bahkan memancing ikan. Kondisi pantai ini cenderung sepi wisatawan, sehingga sangat menenangkan apabila kita kunjungi sebagai destinasi liburan keluarga.
Salah satu pesona yang paling menonjol dari Pantai Siung adalah adanya batu karang berukuran raksasa di bagian timur dan barat. Selain mampu memperindah dan menjadi batasan, adanya batu karang tersebut menjadi dasar penamaan pantai ini.
Batu karang tersebut berada agak menjorok ke laut. Menurut sesepuh yang ada disini yakni Wastoyo, penamaan pantai ini diambil dari bentuk batu yang mirip dengan gigi kera atau siung Wanara. Hingga saat ini batu tersebut bisa kita nikmati keindahannya, berpadu dengan gempuran ombak yang selalu menerpa seolah menyajikan pemandangan yang sangat dramatis.
Menurut sejarahnya, dulu pantai Siung dijadikan sebagai pusat perdagangan di wilayah Gunungkidul. Tidak jauh dari pantai ini tepatnya di Winangun terdapat sebuah pasar. Ditempat tersebut berdiam Nyi Kami dan Nyi Podi, mereka adalah istri dalem Keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Walaupun banyak ikan, namun jaman dahulu mayoritas warga berprofesi sebagai pembuat garam. Kala itu masyarakat masih takut untuk pergi melaut. Hasil garam inilah yang menjadi barang dagangan di Pasar Winangun tersebut. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, pasar Winangun menjadi sepi, karena pasar dipindah ke Yogyakarta yang konon menjadi pasar Jowinangun.
Ditengah sepinya pasar waktu itu, keindahan batu karang mulai berperan karena pada tahun 1989 pantai ini telah kedatangan group pecinta alam dari Jepang, dimana mereka menjadikannya sebagai objek panjat tebing.
Perkembangan pantai ini semakin pesat setelah pada tahun 2005 Pemda DIY meresmikan lokasi tersebut sebagai lokasi Asean Climbing Gathering 2005 yang diikuti oleh 250 peserta pemanjat dari 6 negara (Indonesia, Malaysia, Filiphina, Singapura, Perancis, dan Jerman).
Pantai Siung Gunungkidul kerap sekali dijadikan sebagai destinasi wisata oleh para MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam) dari berbagai kampus, terutama ketika musim liburan semester tiba. Setidaknya terdapat sekitar 250 jalur pendakian yang menawarkan tingkat kesulitan berbeda-beda. Sehingga banyak orang yang menyebut Pantai Siung sebagai pantainya para pemanjat tebing.
Lokasi
Lokasi objek wisata ini berada di Dusun Wates, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Akses
Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa menggunakan jalur perjalanan Yogyakarta Wonosari Tepus Puwodadi Siung. Sedangkan untuk angkutan umum, mulai dari terminal Giwangan mencari bus jurusan Jogja Wonosari, setelah sampai gantilah angkutan Wonosari Tepus, dari terminal Tepus Anda hanya bisa menggunakan jasa ojek.
Harga Tiket
– Masuk: Rp. 3.000/orang
– Parkir kendaraan: Rp. 2.000

Pantai Ngluen, Pantai Tersembunyi dan Sepi di Wonosari
Sepertinya tak pernah habis dieksplorasi keberadaan pantai-pantai di Gunung Kidul, Yogyakarta. Dari hasil penelusuran, terdapat satu pantai baru yang cukup menawan. Namanya Pantai Ngluen. Pantai ini terletak di Kecamatan Saptosari, tepatnya di Desa Krambilsawit, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Pantai Ngluen berada di sebelah timur Pantai Mbirit atau Pantai Butuh. Akses jalan menuju kesana pun tidak mudah, memerlukan ketahanan fisik dan perjuangan ekstra. Selain itu belum ada akses untuk kendaraan roda empat, jadi untuk menuju ke lokasi pantai, Anda harus memakai sepeda motor sampai jalur terakhir yang bisa dilewati, kemudian berjalan kaki.
Berjalan kakinya pun lumayan jauh, Anda harus menaiki dan menuruni bukit untuk sampai tujuan. Tidak ada penanda arah ataupun warga yang bisa dimintai keterangan.
Pesona Pantai Ngluen
Pantai Ngluen adalah pantai yang benar-benar tersembunyi dan sepi pengunjung. Tidak banyak orang mengetahui pantai indah ini. Untuk panorama tentu saja tidak usah diragukan lagi. Pantai ini memiliki bibir pantai yang tidak terlalu besar, berpasir putih, dan ombaknya pun tidak terlalu besar. Selebihnya batuan karang dan tebing di sebelah kanan dan kiri pantai. Batuan karang dan tebing yang tinggi tersebut menambah pesona Pantai Ngluen lebih indah.
Saat pantai sedang surut, Anda bisa melihat biota laut yang terjebak diantara batu-batu karang Pantai Ngluen. Pantai ini bukan tipe pantai yang bisa dijadikan untuk tempat berenang atau snorkeling, karena di bibir pantainya banyak batu-batu karang. Selain itu, di pantai ini belum ada fasilitas apapun, baik itu toilet, tempat berteduh ataupun warung makan.
Tips Liburan
- Gunakan alas kaki yang nyaman, sepatu lebih baik
- Bawa P3K untuk jaga-jaga
- Bawa minuman dan makanan secukupnya
- Jangan buang sampah sembarangan

Mistisnya Pantai Parangkusumo Yang Harus Anda Singgahi
Pantai Parangkusumo Selain Pantai Goa Cemara, di Kawasan Bantul juga terdapat Pantai yang memiliki cerita mistis, dan hingga kini masih masih dipercayai sebagai mitos. Pantai yang memiliki keindahan ini, juga disebut sebagai Pantai Cinta. Pantai tersebut adalah Pantai Parangkusumo.
Pantai Parangkusumo merupakan pantai yang masih dalam kawasan pantai Bantul, masih segaris dengan Pantai Parangtritis. Berbeda dengan pantai yang ada di Kabupaten Bantul, pantai ini terkenal dengan kemistikannya. Pantai ini berajarak sekitar 30 km dari pusat Kota Yogyakarta. Pantai Parangkusumo berdampingan dengan Pantai Parangtritis dan Pantai Depok. Pantai ini memiliki ombak yang besar, karena letaknya yang berdekatan dengan Samudra Hindia.
Kenapa Pantai Parangkusumo dikenal sebagai Pantai Mistis ? Suasana sakra; dan mistis semakin terasa ketika anda melihat taburan bunga setaman dan serangkaian sesajen di Batu Cinta yang tereltak di dalam Puri Cepuri. Tempat dimana Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul bertemu untuk melakukan perjanjian. Kala itu Senopati duduk di batu besar di sebelah utara, sementara Ratu Kidul menghampiri dan duduk yang lebih kecil di batu sebelah selatan.
Lantas apa yang mereka lakukan ? Perjanjian apa yang dimaksud ? Pertemuan Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul bukan tanpa alasan. Semula Panembahan Senopati melakukan tapa ngeli untuk menyempurnakan kesaktiannya. Sampai disaat tertentu pertapaan, tiba-tiba pantai mengalami badai, pohon-pohon tercabut dari akarnya, air laut mendidih, dan ikan-ikan terlempar ke daratan.
Kejadian itu membuat Ratu Kidul menampakkan diri ke daratan, beliau menemui Senopati. Senopati mengungkapkan keinginannya untuk memerintah mataram kala itu, dan memohon pertolongan kepada Ratu Kidul. Karena sejak awal pertemuan, Ratu Kidul sudah jatuh cinta dengan Senopati. Akhirnya permintaan tersebut dipenuhi, dengan syarat Senopati beserta seluruh keturunannya harus menjadi suami dari Ratu Kidul. Senopati pun menyetujui, dengan syarat perkawinan itu, tetapi tidak menghasilkan anak.
Karena cerita legeda tersebut, hingga sekarang Pantai Parangkusumo memiliki mitos. Karena keberhasilan Panembahan Senopati dalam bersemedi di Pantai Parangkusumo, menginspirasi masyarakat umum. Mereka percaya bahwa kalau mau tirakat di pantai ini, maka semua keinginan akan terwujud. Oleh karena itu pada saat-saat tertentu di Batu Cinta (tempat Senopati bertapa dulu), banyak orang yang berdatangan untuk memanjatkan doa memohon permintaan dengan berbagai macam cara.
Untuk bisa sampai ke Pantai Parangkusumo, anda bisa menggunakan kendaraan roda empat dari Yogyakarta atau Bantul. Atau anda bisa berjalan kaki dari Terminal Parangtritis, karena pantai ini berada tidak jauh dari Pantai Parangtritis.
Tiket masuk yang berlaku di Pantai Parangkusumo merupakan retribusi di gerbang depan. Tiket ini sudah termasuk tiket masuk Pantai Parangtritis, karena memang pantai ini masih dalam satu kawasan. Untuk anda pengendara roda empat sebesar Rp 10.000 beserta tiket parkirnya, untuk roda dua sebesar Rp 3.000 beserta tiket parkir juga. Untuk tiket masuk perorangan, anda dikenai tarif sebesar Rp 3.000 per orang.
Hanya pada waktu-waktu tertentusaja, wisatawan bisa dapat melihat proses Upacara Labuhan. Selain itu anda bisa berkeliling pantai dengan mengendarai kereta kuda, dari barat ke timur. Anda juga melewati Batu Cinta dan dapat menikmati pemandangan alam berupa hempasan ombak yang besar dan desau angin yang semilir. Untuk ongkos sewa kereta kuda beserta kusirnya, anda akan dikenai tarif sebesar Rp 20.000 untuk sekali keliling.
Hingga kini banyak orang yang datang ke Pantai Parangkusumo untuk melakukan ziarah, bahkan tak jarang dari mereka sampai malam tiba. Peziarah datang untuk memanjatkan doa, karena dipercaya bisa terwujud. Nah buat anda yang ingin merasakan pengalaman sakral, berkunjung ke Pantai Parangkusumo merupakan pilihan yang cocok. Selamat berlibur menikmati Pantai Parangkusumo, semoga liburannta lancar dan mengesankan yang pasti.

Warna-Warni Ikan dan Tantangan Reef Break di Pantai Krakal Gunung Kidul
Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Selain wisata budayanya, Yogyakarta juga memiliki beberapa objek wisata alam yang menarik banyak wisatawan untuk berwisata kesana. Salah satu objek wisata alamnya adalah pantai Krakal yang merupakan pantai di Kabupaten Gunung Kidul.
Pantai ini memang sudah lama terkenal sebagai pantai di ujung di selatan Yogya yang memiliki keindahan yang menyedot banyak perhatian. Warna-warni ikan di Pantai Krakal Gunung Kidul Pantai Krakal Gunung Kidul memiliki garis pantai yang landai, memiliki pasir putih dan hempasan ombak yang jernih. Pantai ini dihiasi dengan batu karang yang berada di sebagian besar bibir pantainya. Bebatuan karang menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan dengan warna-warni yang menarik.
Ikan-ikan yang berada di batu karang ini diantaranya ikan damselfish, ikan butterflyfish, ikan-ikan kecil, dan juga bintang laut. Ikan damselfish adalah ikan kuning yang memiliki akses biru di punggung. Sedangkan ikan butterflyfish atau dikenal juga dengan nama ikan kepe-kepe adalah ikan dengan garis-garis biru tua dan biru muda. Ikan-ikan kecil yang suka berenang di bebatuan pantai krakal adalah ikan kecil yang berwarna biru terang. Warna-warni ikan yang berenang di antara batu karang ini menjadi pemandangan yang menarik. Selain di pinggiran pantai, di lepas pantai juga terdapat batu karang yang menyembul ke permukaan. Sembulan batu karang seolah membentuk sebuah jalan setapak di lautan. Beberapa nelayan yang melintas di deretan panjang batu karang ini seringkali melepas joran untuk menangkan umbel, sejenis hewan laut. Umbal ini biasa diolah menjadi makanan berupa rempeyek yang gurih.
Pantai Krakal Gunung Kidul tak hanya memiliki pemandangan pantai yang eksotis namun juga mempunyai ombak yang cocok untuk bermain selancar. Untuk bermain dengan ombak pantai krakal, surfer atau peselancar, terlebih dahulu berjalan menuju deretan batu karang di lepas pantai untuk selanjutnya dapat menyongsong ombak pantai krakal. Ombak pantainya adalah ombak dengan tipe reef break.
Bermain ombak reef break merupakan kegiatan selancar yang cukup menantang. Surfer harus sangat berhati-hati karena dasar laut pantai krakal didominasi oleh batu karang. Waktu terbaik untuk bermain ombak di pantai ini adalah antara bulan maret dan September. Antara bulan ini adalah saat dry season dan merupakan waktu terbaik untuk menunggu barrel ombak.
Rute Menuju ke Pantai
Menuju ke pantai ini cenderung mudah menggunakan kendaraan pribadi atau dengan sewa mobil di Jogja atau sewa motor, karena belum ada akses kendaraan umum menuju ke destinasi wisata pantai Gunung Kidul tersebut. Kalau dari Yogyakarta, arahkan kendaraan Anda menuju Piyungan kemudian Patuk. Dari Patuk menuju ke Sambipitu sampai kota Wonosari, dari kota Wonosari Anda akan menemukan petunjuk arah menuju ke pantai-pantai Gunung Kidul seperti pantai Baron, pantai Krakal, Pantai Kukup, dll.

Pesona Hamparan Pasir Putih Pantai Wediombo
Pantai Wediombo merupakan pantai yang masih memperlihatkan keaslian alamnya. Pantai Wedi ombo adalah salah satu dari 33 Pantai indah di Jogja, berbentuk teluk dengan hamparan pasir putih dan sangat pas untuk momen menikmati suasana sunset dengan sempurna.
Berjalanlah ke arah utara dari pantai ini maka anda akan menemukan cekungan batu-batu pantai dan anda akan menemukan tempat yang pas untuk berenang sembari berteduh di bawah pepohonan di sisi pantai.

sumber gambar: google image
Sebagai tempat wisata di Jogja, pantai ini merupakan pantai yang akan ditetapkan sebagai kawasan konservasi perairan, jadi para wisatawan diharapkan selalu menjaga kelestarian lingkungan. Selain dilarang mengambil terumbu karang, pasir putih, kerang dan juga biota lainnya, pengunjung juga diharapkan menjaga kebersihan di kawasan pantai. Satu hal yang menarik dari kawasan ini adalah pantai Wediombo merupakan salah satu pantai yang mulai digunakan untuk kegiatan selancar. Tahun 2014 ini, Wediombo menjadi lokasi penyelenggaraan selancar di DIY. Awal mulanya hanya wisatawan asing yang berselancar, tetapi para penduduk lokal mulai tertarik untuk berselancar sehingga mereka juga mulai belajar selancar.
Pantai Wediombo cukup rindang, banyak pohon yang tumbuh di pinggir pantai. Aktivitas yang bisa dilakukan di pantai ini antara lain : memancing, hiking di perbukitan kanan kiri pantai, serta camping. Fasilitasnya pun cukup memadai, terdapat beberapa kios penjual makanan dan minuman, mushola, tempat parkir motor dan mobil, dan kamar mandi. Karang-karang yang ada di Pantai Wedi ombo sering digunakan oleh para pemancing untuk memancing ikan.
Klik di sini untuk wisata-wisata pantai lainnya
Sekilas Tentang Pantai Wediombo
Wediombo diambil dari bahasa Jawa yakni wedi dan ombo, wedi berarti pasir dan ombo berarti luas. Jadi Wediombo memiliki arti pasir yang luas dan arti ini sesuai dengan kondisi yang dimiliki Pantai Wediombo yang berpasir putih dengan area yang cukup luas, memanjang di bibir pantai. Selain berpasir putih, Pantai Wedi ombo juga memberikan keunikan pada gugusan karangnya serta pemandangan sunset pada sore hari karena pantai ini menghadap ke barat.
Pantai Wediombo ini terkadang dilakukan upacara adat yakni Upacara Nglalangi yang diadakan setahun sekali guna memohon keselamatan dan berkah yang melimpah. Upacara Nglalangi merupakan prosesi penangkapan ikan dengan menggunakan gawar (alat penangkap ikan tradisional) yang terbuat dari akar pohon wawar. Upacara ini menjadi menarik karena melibatkan banyak orang di perkampungan nelayan yang berbatasan dengan Pantai Wediombo. Upacara ini mirip Labuhan Besar yang tujuan utamanya yaitu mengungkapkan rasa syukur pada Tuhan atas anugerah yang dilimpahkan dan memohon rejeki yang lebih baik untuk masa mendatang.
Setelah air surut, ikan-ikan diambil. Warga kemudian sibuk membersihkan dan memasak ikan tangkapan. Sebagian kecil ikan dilabuh lagi ke lautan bersama nasi dan sesaji. Sebagian besar lainnya dibagi sesuai dengan jumlah keluarga penduduk setempat dan diantar ke rumah-rumah warga. Acara mengantar ikan ke rumah- rumah warga ini sering disebut kendurian besar, wujud kearifan lokal bahwa semua ikan adalah rejeki bersama.
Lokasi Pantai Wediombo
Pantai Wediombo ini termasuk dalam gugusan pantai di ujung Timur, sehingga hampir berbatasan dengan pantai yang ada di Kabupaten Wonogiri, tepatnya terletak di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, sekitar 40 km arah tenggara kota Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Obyek wisata ini jaraknya memang jauh dari Kota Yogyakarta, jalannya berliku dan naik turun tapi sudah beraspal bagus. Kurang lebih bisa ditempuh dalam waktu 2,5 jam dari kota Jogja atau 1,5 jam dari kota Wonosari.
Rute Menuju Pantai Wediombo
Jalur Pertama : menyusuri pantai-pantai Gunung Kidul, Tepus, Girisubo, hingga tiba di Wediombo.
Jalur Kedua : Wonosari, Semanu, Jepitu, Wediombo