Menu
×

Category Archives: Museum

7 years ago Museum

Mengunjungi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala di Lanud Adisucipto

Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala di Lanud Adisucipto bisa menjadi pilihan wisata yang edukatif dan menarik terutama bagi Anda yang menyukai dunia penerbangan. Sejarah dan berbagai hal yang berhubungan dengan TNI angkatan udara dapat dilihat di museum yang terletak di kompleks Lanud Adisucipto, Jalan Kolonel Sugiono, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Dari pusat kota berjarak sekitar 6 km, perbatasan antara Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman.

Luas area museum ini kurang lebih 8.2 hektar dengan luas bangunannya sekitar 8.765 meter persegi. Pada jaman penjajahan Belanda tempat ini merupakan gedung pabrik gula Wonocatur yang berubah menjadi gudang senjata dan pesawat terbang pada jaman Jepang. Pada 29 Juli 1984 bangunan itu diresmikan oleh Kepala Staf TNI AU sebagai museum dirgantara. Alasan memilih Yogyakarta adalah karena menjadi bagian penting sebagai tempat lahirnya TNI Angkatan Udara.

Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala di Lanud Adisucipto merupakan museum dirgantara terbesar di wilayah Asia Tenggara. Berbagai koleksi dipamerkan di dalam ruangan dan beberapa di halaman. Pesawat terbang TNI yang sudah tidak beroperasi akan dimuseumkan di sini, jumlah pesawat yang dimiliki sebanyak 43, di ruangan alutsista terdapat sebanyak 36 dan sisanya berada di halaman museum.

Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala di Lanud Adisucipto

Sumber foto : Akun Instagram @dianonyta

Berbagai koleksi yang dimiliki dipamerkan di beberapa ruangan berbeda. Seperti di ruang utama yang memamerkan lambang-lambang TNI dan berbagai tanda kehormatan militer, pahlawan nasional yang memiliki latar belakang TNI AU, beberapa foto orang yang pernah menjabat sebagai kepala staf, dan tokoh penting penerima penghargaan Bintang SwaBhuwana Paksa. Ruangan yang paling menarik dari Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala di Lanud Adisucipto adalah ruang alutsista yang menjadi tempat memamerkan koleksi utama berupa pesawat, peluru kendali, radar, dan roket yang pernah digunakan oleh angkatan udara Indonesia sejak tahun kemerdekaan hingga tahun 1970-an.

Baca Sebelumnya : Tempat Unik dan Bersejarah Bernama Museum Wayang Kekayon 

Ruangan lainnya adalah ruang kronologi yang menunjukan sejarah perjuangan dan perkembangan sejak tahun 1945. Di ruang diorama pengunjung bisa belajar sejarah lewat visualisasi gambar yang menggambarkan beberapa kegiatan dan perkembangan dunia kedirgantaraan TNI. Ruang seragam memuat koleksi seragam yang dikenakan para TNI AU dari tahun 1945 hingga sekarang. Lambang-lambang skuadron udara dengan pesawat yang digunakan dipamerkan di ruang minat dirgantara. Ruangan terakhir adalah ruang Kotama dan ruang Kasau yang menunjukan perkembangan Sekolah Penerbang TNI Angkatan Udara.

Bagi Anda yang mengunjungi museum patut melihat mini theater yang memutarkan film tentang kedirgantaraan secara lebih menghibur dan informatif. Fasilitas pendukung lainnya yang sudah tersedia di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala di Lanud Adisucipto adalah tempat parkir yang luas, rumah ibadah, kantin, dan toko cindera mata. Museum ini dibuka setiap hari dari pukul 08.30 WIB sampai 15.00 WIB.

Lokasi Google Map Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala

7 years ago Museum

Tempat Unik dan Bersejarah Bernama Museum Wayang Kekayon

Yogyakarta memiliki segudang tempat unik dan bersejarah yang harus dikunjungi. Museum Wayang Kekayon Yogyakarta adalah salah satu tempat yang memiliki nilai historis tinggi. Di obyek wisata ini, para pengunjung yang datang bisa melihat berbagai koleksi wayang seperti Wayang Golek, Wayang Kancil, Wayang Bali dan Wayang India. Museum ini awalnya didirikan oleh seorang dokter jiwa bernama Prof. Dr. dr KRT Soejono Prawirohusodo yang gemar akan wayang. Saking senangnya dengan wayang, tak jarang ia melalang buana ke pelosok negeri hanya untuk mendapatkan wayang. Ia memiliki keinginan, dengan adanya museum, diharapkan generasi muda akan lebih mencintai warisan yang bernilai tinggi ini.

 Museum Wayang Kekayon Yogyakarta ini didirikan di tahun 1981, namun resmi dibuka di tahun 1991 oleh Sri Paduka Paku Alam VII. Berdiri di daerah Bantul, tempat ini memiliki luas sekitar 1,1 hektar dengan model arsitektur tradisional seperti joglo. Tak hanya wayang saja, bahkan museum ini juga menyuguhkan aneka topeng yang unik. Kurang lebih terdapat 9 bagian yang ada di tempat. Tiap unitnya diisi wayang-wayang yang dikumpulkan sesuai jenisnya. Sebagai contoh di bagian pertama (unit I) merupakan tempat koleksi Wayang Purwo asal Yogyakarta dan di unit II merupakan Wayang Purwo II.

Museum Wayang Kekayon

sumber gambar: Akun IG @museumwayangkekay

Tarif retribusi masuk ke Museum Wayang Kekayon Yogyakarta cukup murah yaitu hanya Rp 7.000 untuk turis domestik dan Rp 10.000 untuk wisatawan mancanegara. Jika Anda berniat membawa kamera, akan diminta tarif tambahan sebesar Rp 10.000. Museum ini dibuka setiap hari Senin hingga Jumat pada pukul 08.30 – 14.00. namun, khusus untuk hari Sabtu hanya dibuka hingga jam 12.00 siang saja. Harga tiket yang berlaku tidak berlaku untuk rombongan. Jika ingin menanyakan secara detailnya, bisa menghubungi langsung pihak pengelola museum.

Baca Juga : Berkunjung ke Museum Sonobudoyo

Tak hanya bisa melihat dan mengabadikan diri di area museum, Anda dan rombongan juga bisa mengikutiworkshop wayang seperti membuat atau menggambar wayang. Aktivitas ini akan sangat mengasyikkan dan yang pasti Anda akan lebih memahami tentang wayang dan hal yang berhubungan dengannya. Tarif mengikuti workshop di museum ini dipathok mulai Rp 20.000. tergantung jenis workshop yang diambil. Di area museum juga terdapat pendopo. Pendopo ini juga disewakan. Bisa digunakan untuk latihan kesenian atau acara-acara spesial seperti pernikahan. Meskipun sudah Bapak Soedjono sudah wafat, namun museum ini tetap diwariskan dan saat ini dikelola oleh anaknya yang bernama RM Donny Meganda, S, Si, MM.

Pergi ke Museum Wayang Kekayon Yogyakarta akan menjadikan wawasan Anda lebih luas terutama mengenai budaya dan perwayangan. Ketika berkunjung ke Jogja, jangan lupa untuk singgah di tempat wisata ini ya.

Lokasi Museum Kekayon Yogyakarta di Google Map

7 years ago Museum

Berkunjung ke Museum Sonobudoyo

Jika Anda sedang berwisata ke Yogyakarta,berkunjung ke museum bisa menjadi salah satu alternatif tujuan wisata, apalagi jika Anda penggemar sejarah dan budaya. Selain untuk menambah pengetahuan bagi diri sendiri, Anda juga bisa menumbuhkan minat akan sejarah dan budaya pada anak atau anggota keluarga lainnya. Salah satu museum di Yogyakarta yang patut untuk dikunjungi adalah Museum Sonobudoyo.

Beralamat di Jalan Trikora No. 6, museum ini memiliki koleksi sejarah dan budaya Jawa yang dianggap paling lengkap kedua setelah Museum Nasional di Jakarta. Koleksinya terdiri dari keramik pada jaman Neolitik,senjata kuno, patung perunggu, mata uang, hingga topeng Jawa. Museum ini terdiri dari dua unit yang masing-masing berada di JalanTrikora dan diWijilan atau sebelah timur alun-alun utara keraton Yogyakarta. Jika Anda penggemar wayang kulit, unit II museum yang terletak di Wijilanmenampilkan pertunjukan wayang kulit pada setiap malam hari kerja unutk wisatawan lokal dan mancanegara dari jam 20.00 hingga 22.00 dengan tanda masuk sekitar Rp 25.000;-.

Museum Sonobudoyo DIY

Koleksi Museum Sonobudoyo berjumlah kurang lebih 43,000 item dan bertambah setiap tahunnya melalui hibah, barang titipan, pesanan, maupun proses ganti rugi. Salah satu koleksinya adalah senapan laras panjang dan meriam yang dipamerkan di unit I dan unit II dari masa Sri Sultan HamengkuBuwono III. Terdapat pula beberapa koleksi arca dan relief di halaman pendopo, seperti arca Mahakala dan Makara, serta arca Dewi Laksmi. Namun jika Anda penggemar keris, prosedur untuk melihatnya masih cukup sulit karena harus meminta ijin pada pimpinan museum. Hal ini karena masih banyak koleksi keris yang belum ditampilkan untuk umum.

Baca Sebelumnya : Belajar Budaya di Museum Ullen Sentalu di Jl Boyong, Pakem

Di Museum Sonobudoyo unit I juga terdapat perpustakaan, ruang laboratorium konvensi, auditorium, dan gedung serba guna yang dapat digunakan oleh masyarakat. Auditorium yang terdiri dari dua lantai masing-masing berkapasitas 75 orang di lantai satu, dan 100 orang di lantai dua, dengan fasilitas soundsystem, kursi, dan meja. Biasanya ruangan ini digunakan untuk rapat, pelatihan, ataupun seminar.

Karena terletak di pusat kota Yogyakarta,museum ini sangat mudah untuk dikunjungi. Apalagi jika Anda berada di kawasan Malioboro, Anda bisa berjalan kaki ke arah selatan menuju ke alun-alun Yogyakarta. Jika Anda berminat untuk berkunjung, Museum Sonobudoyo buka pada hari Selasa hingga Kamis pukul 08.00– 14.00, hari Jumat pukul 08.00-11.00, dan hari Sabtu hingga Minggu pukul 08.00-13.00. Museum tutup pada hari Senin, hari besar keagamaan dan hari libur nasional. Sebagai sarana tambahan, pihak museum juga menyediakan pemandu wisata gratis bagi para pengunjung sehingga sangat berguna untuk mendapat informasi mengenai koleksi yang ada di museum ini.

Lokasi Museum Sonobudoyo di Google Map

7 years ago Museum , Wisata Budaya

Belajar Budaya di Museum Ullen Sentalu di Jl Boyong, Pakem

Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat sebuah obyek wisata bernama Museum Ullen Sentalu di Jalan Boyong, Pakem. Obyek ini sudah cukup dikenal banyak orang, namun masih ada sebagian yang belum mengetahuinya. Sebagai informasi, tempat ini terletak di daerah Kaliurang. Bagi orang Yogya, tentu daerah ini tak asing lagi dengan kawasan ini. Begitu memasuki kawasan museum, hawa yang sejuk dan sedikit dingin akan menyambut pengunjung. Udara di Kaliurang memang sedikit lebih sejuk dibandingkan dengan hawa di pusat kota Yogyakarta. Di sini udaranya paling rendah mencapai 15 derajat celcius.

Museum ini menyuguhkan berbagai benda unik salah satunya adalah lukisan naratif. Salah satu lukisan yang bisa disaksikan di tempat unik ini yaitu lukisawewarah yang di dalamnya terdapat Ibu Ageng dan Ratu Alit, dua tokoh penting dalam masa pemerintahan PB XII. Memasuki Museum Ullen Sentalu di Jalan Boyong, Pakem akan membuat Anda merasakan hidup di zaman dahulu karena dari arsitekturnya hingga perabot yang ada ada di dalamnya memiliki nilai histori. Selain lukisan, di museum ini juga terdapat Ruang Gamelan yang terdiri dari koleksi antik gamelan-gamelan kuno.

Museum Ullen Sentalu

Sumber gambar : Akun Instagram @safiraaul

Uniknya, barang-barang yang ada di museum ini tak berlabel seperti museum-museum pada umumnya. Namun, Anda jangan khawatir karena akan ada tourguide yang menemani dan menjelaskan seluruh koleksi yang ada di sana. Museum Ulen Sentalu di Jalan Boyong, Pakem dibangun di area Taman Kaswargan. Taman ini telah dibangun sejak 1985. Arti nama Kaswargan  memiliki arti Surga yang berasal dari Bahasa Jawa. Pemandangan tamannya memang seolah seperti dunia. Sejuk, rindang, dan memiliki atmosfer yang sangat unik. Dipastikan Anda akan merasa betah saat berada di kawasan ini.

Museum ini buka setiap hari kecuali hari Senin. Untuk harga tiketnya hanya Rp 30.000 untuk turis domestik dan Rp 50.000 untuk turis yang berasal dari mancanegara.  Jam bukanya yaitu jam 08.30 pagi hingga jam 4 sore. Di saat weekend atau hari libur, jam bukanya hingga pukul 5 sore. Saat Anda berkunjung d sini, maka patuhilah peraturan yang berlaku. Terdapat larangan yang tidak memperbolehkan Anda untuk memotret area museum. Hanya ada spot-spot tertentu saja yang diperbolehkan. Jika datang bersama rombongan, ada baiknya Anda konfirmasi terlebih dahulu pada pihak pengelola agar kunjungan Anda lebih nyaman.

Baca Juga : Jangan Lupakan Sejarah, Berkunjunglah ke Monumen Jogja Kembali!

Museum Ullen Sentalu di Jalan Boyong, Pakem bisa menjadi tempat liburan yang berarti bagi Anda dan keluarga. Tak hanya bisa merasakan dinginnya udara Kaliurang yang enak, Anda juga akan dibawa mengelilingi area museum yang kaya akan nilai sejarah. Tak perlu ragu untuk datang ke tempat yang unik dan asyik ini. Segeralah rencanakan liburan Anda dengan belajar budaya Jawa di Ullen Sentalu.

Lokasi Museum Ullen Sentalu di Google Map

7 years ago Museum , Tempat Wisata

Jangan Lupakan Sejarah, Berkunjunglah ke Monumen Jogja Kembali!

Monumen Jogja Kembali adalah salah satu monumen bersejarah yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat ini kerap disingkat Monjali. Tempat ini terletak di Jalan Ring Road Utara tepatnya di daerah Jongkang. Dibangunnya Monjali adalah sebagai perwujudan simbol perjuangan rakyat ketika terjadinya serangan secara besar-besaran yang dilakukan di tanggal 1 Maret 1949. Dibangunnya monumen ini bertujuan sebagai apresiasi agar jasa para pahlawan selalu dikenang oleh masyarakat. Monjali mulai dibangun di tahun 1985 dan selesai di tahun 1989 yang mana Pak Soeharto sendiri yang meresmikan bangunan itu. Nama Monjali ini tak hanya sekedar nama belaka, namun didirikannya monumen ini menjelaskan bahwa rakyat berhasil merebut kembali pusat pemerintah yang saat itu berada di Yogya.

Monumen Jogja Kembali adalah obyek wisata yang menarik. Luas areanya cukup luas yaitu sekitar 3 hektar. Di area yang seluas itu, ada banyak hal menarik yang bisa disaksikan. Ada replika pesawat, senjata mesin lengkap, kursi tandu milik Jendral Sudirman, bahkan seragam miliki para Tentara Pelajar. Bahkan, di monumen ini terdapat ruang yang cukup besar yang bisa digunakan untuk seminar maupun pesta. Kurang sekitar 100 benda yang khas mengenai serangan umum disimpan dan dirawat dengan baik. Di sini juga termuat barang-barang yang jadi saksi sejarah sebelum kemerdekaan RI tahun 1945. Di bagian paling atas dari Monjali, terdapat ruang Garbha Graha. Bisa dikatakan ini merupakan ruang renungan karena di ruang ini Anda merenungi serta mendoakan jasa para pahlawan. Selain itu di ruang ini juga terdapat tiang bendera dengan sang merah putih di puncaknya.

Baca Sebelumnya : Candi Morangan: Candi Hindu di Lereng Gunung Merapi

Berwisata ke Monumen Jogja Kembali bagus bagi Anda agar lebih mengetahui serta menghargai jasa para pahlawan. Di tempat ini, hal unik yang ditemui tak hanya tentang peristiwa Serangan Umum 1 Maret saja. Namun, peristiwa penting seperti Perjanjian Roem Royen dan kemerdekaan RI tahun 1945. Keingintahuan Anda mengenai masa lalu negara Indonesia sebelum masa kemerdekaan akan terjawab dengan detail. Di luar Monjali, terdapat kolam buatan dengan aneka ikan yang berwarna-warni. Adanya kolam ikan menambah keindahan obyek wisata ini.

Lelah berkunjung di monumen akan terobati ketika melihat kesegaran ikan-ikan. Obyek wisata ini sering dikunjungi keluarga maupun siswa sekolah. Datang berkunjung ke monument ini akan memberikan pemahaman dan pandangan luas mengenai sejarah bangsa yang tak boleh dilupakan.

Retribusi masuk ke Monumen Jogja Kembali hanya Rp 10.000. Jika datang secara rombongan dengan jumlah minimal yang ditentukan, Anda akan mendapatkan  potongan diskon. Obyek wisata edukasi ini dibuka setiap hari Selasa hingga Minggu. Fasilitas yang dimiliki cukup lengkap yaitu terdapat mushola, parkiran, dan tempat makan dan taman pelangi. Apakah Anda tertarik untuk datang berkunjung?

Lokasi Monumen Jogja Kembali di Google Map :

8 years ago Museum , Wisata Alam

Replika Megahnya Vulkanik di Museum Gunung Api Merapi

Setiap kali mengunjungi kota Yogyakarta tak akan lepas dari ingatan peristiwa meletusnya gunung berapi. Sebagai pengingat tentang kejadian yang merenggut banyak nyawa tersebut terdapat sebuah museum Gunung Api Merapi di kaki gunung Merapi. Terletak di Jalan Boyong, Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dengan luas sekitar 3,5 hektar. Museum ini dibangun sekitar tahun 2005 dan diresmikan pada 1 Oktober 2009. Tempat wisata ini diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk wisata yang baru dan bernilai edukasi di kawasan Yogyakarta.

Rute lokasi museum ini sangatlah strategis yaitu dengan jarak 20 kilometer dari arah Yogyakarta. Untuk harga tiket masuk masih tergolong murah meriah sebesar 3 ribu rupiah untuk orang dewasa, 2 ribu rupiah untuk anak-anak dan 5 ribu rupiah untuk tiket menonton film (tragedi gunung meletus).Anda bisa berkunjung kesini setiap hari kecuali hari senin dari setengah delapan pagi sampai setengah empat sore. Museum ini mempunyai 2 lantai dengan fungsi yang berbeda-beda. Di lantai pertama terdapat informasi mengenai kegunungapian dan alat peraga tentang gunung api yang bisa Anda praktikkan. Untuk di lantai dua terdapat beberapa pajangan letusan gunung berapi dan ruang pemutaran film dokumenter.

Lokasi Museum Gunung Api Merapi di Google Map :

Bentuk bangunan dari Museum Gunung Api Merapi ini sangatlah unik dengan bentuk trapesium dan salah satu sisi puncaknya membentuk segitiga. Nilai artistik yang sungguh mempesona dibalik megahnya gunung merapi. Ketika pertama kali memasuki museum ini, Anda akan dikejutkan dengan tiruan awan panas yang mengindikasikan gunung Merapi akan meletus. Suara gemuruh dan lava pijar yang memancar akan terlihat jelas ketika Anda menekan tombol penekannya. Kejadian ini akan mengingatkan para wisatawan akan tragedi meletusnya gunung Merapi beberapa tahun yang lalu.

Museum Gunung Berapi Merapi

sumber foto: Akun Instagram @infomuseumjogja

Tujuan dari pembangunan Museum Gunung Api Merapi ini adalah sebagai wisata edukasi, wisata konservasi tentang pengembangan ilmu dan penanggulangan bencana alam khususnya gunung meletus. Museum ini sangat cocok sekali bagi Anda yang tertarik mempelajari ilmu geologi.Beberapa informasi ilmiah yang akan Anda dapat antara lain tentang gunung berapi, gempa, dan tanda-tanda getaran diatas tanah. Terdapat beberapa ruangan dengan mengambil tema tentang berbagai macam bencana alam seperti On The Merapi On trail, Volcano World, bencana Gempa Bumi, Tsunami dan lain sebagainya.

Menyusuri Museum Gunung Api Merapi ini merupakan kegiatan langka yang wajib Anda kunjungi ketika berada di kota Jogja.Anda akan mendapatkan informasi menarik seputar gunung api mulai dari proses evakuasi jika terjadi gunung meletus, gempa bumi maupun tsunami sampai informasi yang berkaitan dengan aspek sosial budaya. Sungguh sangat mengasyikkan belajar ilmu baru sambil berwisata ria. Selamat mencoba dan jangan lupa untuk merekam setiap kegiatan dalam memori Anda.

Baca Sebelumnya : Candi Prambanan, Legenda Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang

8 years ago Museum , Wisata Budaya

Wisata Pendidikan dan Budaya: Sejarah Keraton Kasunanan Surakarta

Keraton merupakan tempat tinggal para raja serta dapat dijadikan sebagai tempat menjalankan  pemerintahan. Di Indonesia terdapat banyak keraton yang tersebar diberbagai daerah. Akan tetapi untuk saat ini hanya beberapa keraton yang masih menjalankan tradisi dan adat misalnya Keraton Kasunanan Surakarta. Geger Pecinan pada tahun 1743 membuat Susuhunan Pakubuwana II gerah dan akhirnya mendirikan keraton pengganti Keraton Kartasura menjadi Kasunanan Surakarta pada tahun 1744.

Ada beberapa kompleks keraton yang patut Anda kunjungi saat berada di Surakarta yaitu kompleks Alun-alun lor lan kidul (utara dan selatan), kompleks Sasana Sumewa, kompleks Siti Hinggil lor lan kidul (utara dan selatan), kompleks Kamandungan lor lan kidul (utara dan selatan), kompleks Sri Manganti, kompleks Kedaton, kompeks Kamagangan.

  1. Kompleks Alun-alun Lor (utara)

Alun-alun merupakan tempat untuk menyelenggarakan upacara-upacara kerajaan serta tempat bertemunya rakyat dengan rajanya. Terdapat dua pohon beringin di alun-alun yang bernama Dewadaru dan Jayadaru.  Setelah itu, apabila Anda melihat ke arah barat maka  akan terlihat kemegahan Masjid Agung Surakarta. Pendiri Keraton Surakarta juga mendirikan masjid resmi untuk kerajaan pada tahun 1750. Selain itu di sisi barat daya Alun-alun Lor terdapat gapura besar yaitu Gapura Batangan dan Gapura Klewer yang memiliki fungsi sebagai pintu keluar Alun-alun Lor.

  1. Kompleks Sasana Suwema dan Siti Hinggil

Sasana Sumewa merupakan bangunan utama terdepan di Keraton Kasunanan Surakarta yang berada disebelah selatan pohon Waringin Gung dan Binatur. Dahulu berfungsi sebagai tempat untuk upacara resmi kerajaan. Sedangkan Siti Hinggil adalah suatu kompleks di keraton yang dibangun khusus dengan tanah yang lebih tinggi dari yang lain.

  1. Kompleks Kedaton

Saat melintasi halaman Kedaton Anda akan melangkah diatas pasir hitam yang berasal dari pantai selatan. Halaman dihiasi dengan pohon sawo kecik yang berjumlah 76 batang dan patung-patung bergaya Eropa. Anda dapat mengambil foto dengan berbagai objek di tempat ini. Selain itu kompleks ini terdapat bangunan utama antara lain Sasana Sewaka, Bangsal Maligi, Sasana Handrawina, Ndalem Ageng Prabasuyasa, dan Panggung Sangga Buwana.

Wisata sejarah Keraton Kasunanan Surakarta lumayan terjangkau, untuk tiket masuknya ditarik dengan harga Rp 10.000,00 dan jika Anda membawa kamera harus membayar Rp 2.000,00. Sebaiknya Anda mengunjungi tidak di hari Jumat karena keraton ditutup untuk umum. Jika ingin berfoto dengan para penjaga Keraton Solo yang memakai pakaian khas dan menggunakan senjata, Anda hanya akan membayar Rp 10.000,00.

Museum Keraton Surakarta

sumber gambar: sabdalangit.wp.com

Semoga dengan sedikit ulasan tentang Keraton Kasunanan Surakarta dapat membantu Anda ketika akan mengunjungi keraton Solo. Selain itu Anda bisa mampir ke Pasar Klewer yang menyediakan batik-batik dengan harga yang sangat terjangkau. Kuliner di sekitar Keraton pun tergolong murah nan enak. Selamat berwisata sejarah. Bangsa yang menghargai diri bangsa sendiri adalah yang mengetahui sejarahnya.

Museum Keraton Solo

Museum Keraton Surakarta

Baca Sebelumnya: Makam Kajoran, Makam Bupati Pertama Klaten, Jawa Tengah

Lokasi di Google Map:

8 years ago Museum

Wisata Edukatif Museum Manusia Purba Sangiran

Bagaimana cara mengenalkan anak-anak tentang asal-usul manusia? Anda dapat mengajaknya ke Museum Manusia Purba Sangiran. Disana Anda beserta anak-anak dapat menikmati tayangan baik visual, audio, maupun audiovisual yang dapat menjelaskan berbagai proses ditemukannya manusia zaman dahulu, proses evolusi manusia, proses terbentuknya alam raya, dan gugusan gunung-gunung berapi yang semua hal tentang manusia purba.

Situs purbakala tersebut berada di kaki Gunung Lawu di Jawa Tengah yaitu di Kabupaten Sragen. Apabila Anda dari kota Solo maka akan menempuh jarak sekitar 17 km dengan melalui jalur ke Kecamatan Kalijambe, sedangkan dari Semarang akan lebih cepat dengan melalui jalur Karanggede, Gemolong, Kalijambe kemudian Sangiran. Jalan menuju wisata sejarah nan edukatif tersebut masih memprihatinkan karena banyak jalan yang masih harus diperbaiki.

Penelitian manusia purba dan binatang purba pada mulanya dipelopori oleh G.H.R.Von Koenigswald, yaitu seorang paleoantropologi yang berasal dari Jerman yang bekerja pada pemerintahan zaman Belanda tahun 1930-an. Sosok berjasa tersebut juga melatih masyarakat Sangiran untuk kenal dengan fosil dan cara memperlakukan fosil temuan dengan benar. Hasil penelitian tersebut dikumpulkan disuatu tempat yaitu di Rumah Bapak Totomarsono selaku Kepala Desa Krikilan hingga tahun 1975. Berdasarkan penemuan situs purbakala paling banyak maka museum Sangiran ini adalah yang paling lengkap se- Asia bahkan se- dunia.

Museum Manusia Purba Sangiran

Sumber gambar : akun IG @f_tyas

Museum Manusia Purba Sangiran merupakan situs cagar budaya karena disitulah terkumpul berbagai macam penemuan-penemuan benda arkeologi dari zaman purba yang telah diakui oleh dunia. Museum ini tergolong dalam dua wilayah Kabupaten penemuan yaitu Kabupaten Sragen dengan Kecamatan Plupuh, Kalijambe, dan Gemolong, sedangkan Kabupaten Karenganyar hanya dengan satu Kecamatan Gondangrejo.

Anda hanya akan ditarik tiket masuk dengan harga Rp 5.000,00 sedangkan untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp 11.500,00 belum termasuk biaya parkir senilai Rp 2.000,00. Tarif tersebut sudah sesuai dengan PERDA No.2 Tahun 2011 Kabupaten Sragen. Museum buka setiap hari Selasa hingga Minggu dari pukul 9 pagi hingga 4 sore.

Museum Manusia Purba Sangiran menyuguhkan koleksi fosil-fosil yang telah ditemukan di Kawasan Cagar Budaya Sangiran. Terdapat sekitar 13.806 buah benda yang di pamerkan dan tersimpan didalam dua tempat yaitu 2.931 diruang display dan sisanya tersimpan di dalam gudang penyimpanan. Koleksi yang ada seperti cetakan fosil manusia purba, fosil manusia Homo Sapiens, Fosil Binatang Air, batuan, fosil tumbuhan laut, serta alat-alat batu.

Ruang untuk pameran Museum Manusia Purba Sangiran meliputi ruang utama, ruang laboratorium, ruang pertemuan, ruang perpustakaan, ruang penyimpanan, ruang audio visual, mushola, dan toilet. Anak-anak akan sangat senang saat mengunjungi museum yang menyajikan fosil-fosil secara langsung. Unsur kependidikan yang sangat kuat sehingga cocok untuk dilakukan karya wisata.

Baca Juga : Wisata Museum Lainnya

8 years ago Museum

Indahnya Warisan Budaya di Museum Batik Danar Hadi Solo

Batik diketahui merupakan salah satu produk dari budaya yang bernilai seni tinggi. Indonesia memiliki beberapa wilayah yang memproduksi Batik sebagai produk budaya, salah satunya adalah Kota Budaya, Solo. Jika Anda adalah penggemar batik, maka, yang tidak boleh Anda lewatkan ketika berkunjung ke Solo, adalah mengunjungi Museum Batik Danar Hadi Solo. Museum yang terletak di Jalan Brigjen Slamet Riyadi, Nomor 261, Solo-Surakarta  Jawa Tengah ini merupakan museum yang akan memperkenalkan Anda pada keindahan batik-batik Indonesia.

Sebelum mengunjungi Museum Batik Danar Hadi Solo tersebut, ada baiknya Anda mengetahui sedikit tentang sejarah dari museum ini. Museum yang akrab dengan nama House of Danar Hadi (HDH) ini didirikan pada tahun 2008 oleh sebuah perusahaan produsen batik terkemuka di Kota Solo yakni PT. Batik Danar Hadi. Ketika Anda sampai dilokasi ini, mungkin hal utama yang dapat menarik perhatian Anda adalah bentuk bangunan yang begitu klasik dan eksotis.

Perlu Anda ketahui, bangunan yang saat ini digunakan sebagai lokasi museum merupakan cagar budaya. Bangunan utama dalam komplek letak HDH ini memiliki nama Ndalem Wuryaningratan. Pada sejarahnya, bangunan tersebut pada awalnya merupakan kediaman pangeran, yakni cucu dari Raja Kasunanan Surakarta Sri Susuhunan Pakubuwono ke IX. Nah, tentunya, apabila Anda tertarik untuk mengunjungi museum ini, Anda tak hanya dapat menikmati koleksi-koleksi batik yang ada melainkan juga menikmati indahnya bangunan kuno nan eksotis yang bisa menjadi tempat untuk mengambil gambar yang indah sebagai kenang-kenangan perjalanan Anda.

Apakah Anda terkesan? Tunggu dulu, masih ada banyak hal-hal yang mengesankan yang bisa Anda dapatkan saat memasuki ruangan museum. Sama seperti namanya, museum ini memiliki koleksi batik sebanyak kurang lebih sepuluh ribu lembar kain. Meskipun museum ini terletak di Kota Solo, akan tetapi bukan berarti Anda tak dapat menemukan koleksi batik yang berasal dari kota lain juga.

Museum Batik Danar Hadi Solo

Sumber gambar: Instagram @marinako

Dalam museum ini, terdapat kurang lebih sepuluh ribu lembar kain batik dengan berbagai corak dan motif yang unik, cantik dan menarik. Kain-kain batik yang dipamerkan di Museum Batik Danar Hadi Solo ini bukan hanya kain yang berasal dari Solo saja melainkan juga dari beberapa daerah seperti Banyumas, Pekalongan, Cirebon bahkan batik-batik mancanegara seperti Cina dan Belanda.

Sedikit membahas mengenai Batik Solo, ada beberapa motif batik yang cukup terkenal yakni parang, barong, kawung dan sawat. Masing-masing motif batik tersebut pada awalnya diciptakan dengan menyesuaikan kebutuhan busana untuk keluarga kerajaan. Tentunya, pada zaman dahulu, rakyat tidak diizinkan untuk menggunakan motif-motif batik tersebut. Setiap motif-motif batik yang ada juga memiliki cerita tersendiri. Apakah Anda penasaran? Jika iya, sebaiknya segera pesan tiket dan kunjungi Museum Batik Danar Hadi Solo sekarang juga.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Keindahan Candi Sewu

Lokasi Museum Batik Danar Hadi Solo di Google Map :

8 years ago Museum

Mengenal Budaya Tembi di Museum Tembi

Museum yang satu ini sangatlah unik, karena berbeda dengan museum yang lainnya. Sesuai dengan julukannya, yaitu Museum Tembi. Museum ini memang dikhususkan untuk memperkenalkan kebudayaan Tembi kepada masyarakat luas. Pada jaman dulu, Tembi adalah nama sebuah desa yang juga termasuk sebagai tempat tinggal Abdi Dalem Katemben yang berperan sebagai ibu susu anak-anak raja dan kerabat kerajaan. Konon katanya, siapa saja yang datang untuk berkunjung ke desa ini akan mendapatkan kemuliaan seperti raja.

Museum-Tembi

Sumber foto: akun IG @rona_kyve

Di Desa Tembi ini terdapat bangunan rumah yang berada di Jalan Parangtritis, Km 8.4 Bantul, DI Yogyakarta. Untuk saat ini, bangunan rumah tersebut difungsikan sebagai Museum Rumah Budaya Tembi (Tembi House of Culture). Museum ini mempunyai koleksi yang begitu variatif, mulai dari peralatan dapur tradisional, aneka senjata, peralatan bertani tradisional, peralatan seni, batik, poster kuno, motor kuno dan foto-foto pada masa lampau. Selain itu, di dalam museum ini juga terdapat perpustakaan yang memiliki sekitar 5.000 naskah.

Saat melakukan perjalanan berkeliling di museum, para wisatawan akan ditemani oleh guide yang siap menjelaskan semua yang ada di dalam museum ini. Guide tersebut juga dengan senang hati akan menunjukkan tempat-tempat menyenangkan yang ada di museum ini. pelayanannya juga sangat ramah dan sopan, sehingga wisatawan tidak akan merasa kecewa saat memutuskan untuk berkeliling dan melihat-liat di museum ini.

Sebulan sekali di Museum Tembi ini selalu diadakan kegiatan rutin yang menghadirkan pertunjukan aneka tarian tradisional dari seluruh daerah di Indonesia. Tak hanya itu saja, di museum ini juga diadakan pertunjukan wayang yang. Dengan begitu, para pengunjung ke museum ini bisa mendapatkan paket wisata yang lengkap karena selain dapat melihat koleksi yang ada di dalam museum ini, para wisatawan juga dapat menyaksikan pertunjukan. Ada hal menarik lainnya yang dapat dilakukan di museum ini, yaitu pengunjung dapat ikut membatik, bermain gamelan dan melakukan banyak kegiatan lainnya.

Jam Buka Museum

Yang namanya Museum tentu tidak akan dibuka selama 24 jam non-stop. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jam buka museum rumah budaya ini. Para wisatawan dapat mengunjungi museum ini dari hari Senin s/d Jum’at, mulai jam 9 pagi sampai jam 4 sore dengan gratis, karena untuk masuk ke sini para wisatawan tidak dipungut biaya apapun.

Akses Jalan Ke Museum

Akses perjalanan menuju ke Museum Tembi, bisa ditempuh dengan menggunakan angkutan umum ataupun kendaraan pribadi. Bagi yang ingin pergi menggunakan angkutan umum, maka harus naik angkutan ke Parangtritis untuk turun di km 8,4. Kemudian, perjalanan bisa diteruskan ke arah selatan menuju depan SD Timbulharjo. Setelah itu, hanya tinggal meneruskan perjalanan ke arah timur kurang lebih sekitar 500 m.

Copyrights 2009 Rental Mobil Jogja. All rights reserved.

^
WhatsApp Hubungi Kami