Menu
×

Category Archives: Tempat Wisata

9 years ago Wisata Alam

Ekstrim dan Cantiknya Curug Pulosari di Yogyakarta

Yogyakarta ternyata mempunyai banyak curug atau air terjun yang memiliki kecantikan berbeda-beda. Salah satu curug yang memiliki kecantikan yang khas adalah Curug Pulosari. Ini bisa dikatakan khas karena letaknya yang sangat ekstrim. Tahukah Anda jika curug tersebut berada di dasar jurang? Ya, memang benar jika air terjun tersebut berada di bawah sebuah jurang.

Curog Pulosari beralamat di Desa Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul. Apabila Anda dari arah kota Jogja maka selanjutnya Anda bisa menuju ke arah Jalan Bantul, nantinya di sana sudah ada papan petunjuk jalan untuk menuju ke Desa Krebet. Jaraknya dari pusat kota pun tidak begitu jauh karena hanya akan memakan waktu 1 jam saja. Selama perjalanan menuju ke desa tersebut pastinya akan membuat Anda merasa terkesan pasalnya jalannya yang berkelok-kelok dan juga dikelilingi oleh pohon jati yang sangat banyak.

Setibanya di sana Anda bisa memarkirkan kendaraan yang tempatnya sudah tersedia, namun di sini tidak diperkenankan menggunakan kendaraan besar seperti bus karena terlalu berbahaya. Untuk mengunjungi Curug Pulosari disarankan memakai kendaraan pribadi seperti motor atau mobil yang berukuran sedang. Selain medannya sulit, jalannya pun juga tidak terlalu lebar. Ketika sudah sampai di parkiran, Anda langsung menuju ke jalan setapak yang akan membuat perjalanan Anda tidak begitu melelahkan. Meskipun letaknya yang berada di bawah jurang, curug ini sangat mudah dan aman untuk dilalui bersama anak-anak karena rutenya sudah dibuat sedemikian rupa.

curug Pulosari

Sumber gambar : Akun IG @azizfadholi078

Anda pastinya akan merasa terkesan bisa berjalan menuruni jurang kemudian Anda akan memasuki hutan jati dan diajak untuk menyeberangi sungai. Namun Anda tidak perlu khawatir apabila tidak bisa berenang karena untuk menyeberangi sungai Anda hanya akan lewat melalui jembatan. Jembatannya pun dibuat sangat alami yaitu dari bambu. Setelah perjalanan yang melelahkan menuruni jurang maka akan terbayarkan dengan pemandangan air terjun yang sangat menawan. Walaupun air terjun ini tidak terlalu tinggi dan tingginya hanya sekitar 5 meter saja, curug ini sangat istimewa. Anda bisa melihat aliran air yang turun dari atas dan membentuk seperti tirai. Tirai air itu pula yang menjadi ciri khas dari curug yang ada di Desa Krebet tersebut.

Curug tersebut mempunyai kolam di bawahnya yang bisa digunakan untuk berenang. Tetapi Anda jangan kecewa apabila datang di saat musim kemarau. Debit air saat musim kemarau sangat sedikit dan waktu berkunjung yang paling tepat adalah ketika musim penghujan karena debit air sangat banyak. Pengunjung di sana pun juga banyak terutama para anak muda dan tiket masuk menuju tempat wisata ini sangat murah dan Curug Pulosari bisa Anda kunjungi saat libur akhir pekan nanti.

Simak juga :   Candi Pawon, Satu Lagi Peninggalan dari Dinasti Syailendra di Jawa tengah

Candi Pawon, Satu Lagi Peninggalan dari Dinasti Syailendra di Jawa tengah

Candi Pawon merupakan salah satu candi yang ada di Jawa Tengah, tepatnya di sekitar 2 km ke arah timur laut dari Candi Borobudur dan 1 km arah tenggara dari Candi Mendut. Secara administratif, candi ini berada di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Letaknya yang berdekatan dan adanya kemiripan pahatan antara ketiga candi yang telah disebutkan tersebut mengindikasikan adanya keterkaitan sejarah antara ketiganya. Bahkan ada yang berpendapat jika candi ini merupakan bagian dari Candi Borobudur.

Menurut pakar sejarah, nama Pawon berasal dari kata pawuan yang memiliki arti sebagai tempat menyimpan awu (abu). Hal ini berhubungan dengan cerita yang dikandungnya, sebab sejarah mencatat jika Candi Pawon merupakan tempat untuk menyimpan abu jenazah dari Raja Indra yang merupakan ayah dari Raja Samaratungga. Raja-raja ini masih berasal dari dinasti yang sama, yaitu Dinasti Syailendra. Untuk memberikan penghormatan bagi Raja Indra karena sudah mencapai tataran Bodhisattiva, maka dalam candi tersebut diletakkan sebuah arca Bodhisattiva. Menurut pernyataan yang ada dalam Prasasti Karang Tengah,  arca tersebut bisa bersinar. Hal ini menyebabkan munculnya dugaan jika arca tersebut terbuat dari bahan perunggu.

Candi yang memiliki tinggi sekitar 1,5 meter ini, memiliki denah dasar berbentuk persegi empat dengan tepi yang dibuat berliku membentuk 20 sudut. Dindingnya berisi banyak pahatan dengan motif yang bervariasi, seperti sulur dan juga bunga.

Candi Pawon

Sumber gambar : Akun IG @uda_we

Candi Pawon sendiri memiliki pintu masuk di bagian barat. Saat Anda akan masuk ke dalamnya, Anda akan melewati pintu dengan hiasan Kalamakara yang tak ber-rahang bawah. Beberapa bentuk pahatan juga akan Anda temui saat melintasi tangga menuju selasar. Jika Anda sudah mencapai dalam candi, bekas terletaknya arca akan bisa Anda temui. Walaupun sekarang keadaan ruangan tersebut sudah kosong tanpa arca.

Saat berada di depan candi, Anda akan menemukan relung yang berisi pahatan tentang Kuwera di sebelah utara dan selatan dari pintu masuk. Namun sayang, pahatan yang ada di sebelah selatan cenderung sudah rusak sehingga Anda tak akan bisa melihat wujud aslinya. Akan tetapi untuk pahatan di sebelah utara pintu masuk masih terlihat utuh, hanya bagian kepala yang sedikit  rusak.

Di dinding sebelah utara dan juga selatan candi memiliki relief yang cenderung sama. Relief tersebut menggambarkan sepasang burung yang memiliki kepala manusia yang sedang berdiri mengapit pohon kalpataru. Sebutan untuk sepasang burung tersebut yaitu Kinara dan Kinari. Dalam relief, ada pula pundi-pundi uang di sekitaran pohon tersebut. Sepasang manusia yang sedang terbang ada di langit, serta pahatan sepasang jendela kecil ada di bagian atas dinding.

Di bagian atap Candi Pawon, ada sebuah kubah besar yang menaungi kubah yang ada di bawahnya. Sedangkan atap candi ini berbentuk persegi yang tersusun sedemikian hingga dengan hiasan beberapa kubah kecil.

 

Baca Juga :    Wisata Edukatif Museum Manusia Purba Sangiran

9 years ago Wisata Alam

Keindahan Alam Grojogan Sewu Tawangmangu, Air Terjun Megah Setinggi 81 Meter

Datang ke Kota Solo, jangan kira kota ini tak punya apa-apa. Potensi wisatanya sangat beragam, sehingga apabila Anda tahu harus mencari ke mana, dapat Anda temukan harta-harta alam yang terpendam. Salah satunya adalah Air Terjun Grojogan Sewu Tawangmangu. Tempat ini cukup terkenal, namun masih asing di telinga sebagian kalangan. Terletak di daerah Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, perjalanan dari Solo ke tempat ini cukup memakan waktu 45 menit hingga 1 jam saja. Cukup dekat bukan? Anda dapat menggunakan layanan bus jurusan Tawangmangu, dan turun di Terminal Tawangmangu, kemudian melanjutkan dengan jalan kaki 20 menit atau naik ojek.

Sampai di gapura gerbang masuk Grojogan Sewu Tawangmangu, Anda sudah dapat mulai mendengar samar-samar suara deras air terjun yang jatuh. Di loket, Anda harus membayar dulu tiket masuk. Harga bervariasi tergantung kapan Anda datang. Apabila Anda datang pada hari biasa, cukup membayar harga tiket 11.500 Rupiah per orang. Beda dengan harga tiket pada hari libur yang 13.500 per orang. Harga tiket masuk khusus untuk wisatawan asing bisa hingga 160 ribu rupiah per orang, berbeda jauh ya dengan tiket lokal. Meninggalkan loket, Anda sudah bisa menikmati keindahan alam di sekitar yang tak terkira. Di sekitar Anda terdapat banyak kicauan burung, suara air samar-samar, hijaunya pepohonan dan tetumbuhan, ditambah dengan sejuknya udara. Penat yang Anda bawa langsung hilang seketika.

Grojogan Sewu Tawangmangu

Sumber foto : akun instagram @zenisaleander

Meski alamnya indah, sebagian orang mengira air terjunnya sulit dijangkau. Jangan salah, jalan-jalan setapak terbuat dari batu dan aman untuk dipijak. Apabila Anda datang dari pintu atas Grojogan Sewu Tawangmangu, perjalanan Anda akan lebih berat, karena Anda harus menuruni anak tangga sejumlah kurang lebih 1.250 anak tangga. Namun perjalanan Anda tak akan terasa, karena Anda dapat berjalan turun sambil menikmati indahnya hutan sekitar, kera-kera yang sesekali berseliweran sibuk sendiri, dan tentu saja suara air terjun.

Lokasi Grojogan Sewu Tawangmangu di Google Map:

Anda akan tahu kalau Anda sudah dekat dengan air terjun apabila sudah mencapai tanah lapang dengan pohon-pohon rindang serta pedagang-pedagang yang menjajakan jajanan untuk para wisatawan. Di sini dapat Anda temui banyak hiburan permainan keluarga seperti Mini Rafting dan Flying Fox. Anda juga dapat menikmati wisata air Mini Water Boom. Setiba di dasar air terjun, Anda disambung dengan megahnya deru air terjun setinggi 81 meter itu. Dekat air terjun terdapat Jembatan Cinta yang menghubungkan bagian kanan dan kiri sisi air terjun. Terdapat mitos yang cukup dipercayai oleh penduduk sekitar, yaitu pasangan yang berhenti sejenak ketika melewati jembatan, akan cepat berpisah. Terserah pada Anda untuk mempercayainya atau tidak.

Jalan-jalan ke Grojogan Sewu Tawangmangu cukup seru, apabila datang beramai-ramai bersama rombongan. Selain menikmati keindahan alam, tak lupa saya abadikan beberapa foto sebagai kenang-kenangan akan tempat ini.

 

Baca Juga : Menikmati Semaraknya Malam Minggu di Ngarsopuro Night Market

Menikmati Semaraknya Malam Minggu di Ngarsopuro Night Market

Apabila kebetulan Anda datang ke Solo pada akhir minggu, sempatkan diri Anda datang ke Ngarsopuro Night Market. Pasalnya tempat wisata ini hanya buka pada hari Sabtu dan Minggu. Anda dapat menikmati jalan-jalan sambil belanja oleh-oleh khas Solo, sekaligus menikmati wisata kuliner di tempat ini.

Terletak di Jalan Diponegoro, Kota Solo, tempat ini diresmikan pada tahun 2008 oleh walikota Solo Joko Widodo yang saat itu merombak besar-besaran area-area wisata di Solo. Sebelum menjadi area wisata, Jalan Diponegoro terkenal ruwet dan tidak tertata. Sini akibat kegiatan perdagangan barang antik dan elektronik yang seringkali tumpah ke jalan. Saat itu Jalan Diponegoro seolah menjadi tempat yang menghilangkan kesan indah Kota Solo. Setelah dirombak, konsep Jalan Diponegoro berubah 180 derajat menjadi daerah wisata yang wajib kita kunjungi pada akhir minggu, sebab ada pasar kaget yang menjual barang dan makanan dengan harga miring. Tempat ini pun mampu menggenjot usaha UMKM warga Kota Solo.

Barang-barang yang diperjualbelikan di Ngarsopuro Night Market sangat beragam, mulai dari batik Solo, aksesoris-aksesoris cantik, jajan pasar, mainan anak-anak, hingga batu akik. Ada juga Café Tiga Tjeret yang menyuguhkan minuman dan makanan tradisional serta menjadi tempat tongkrongan anak-anak muda Solo. Dapat Anda temui juga pertunjukan musik yang ikut meramaikan suasana yang sudah meriah pada akhir minggu. Banyak musikus dan seniman lain juga aktif memamerkan karyanya di pasar malam ini dengan rutin diadakannya Solo Jazz Festival dan festival musik lainnya. Tempat ini tak hanya menghidupkan ekonomi Solo, namun juga ikut membangkitkan jiwa seni warga Solo yang sering tak tersalurkan bakatnya.

Ngarsopuro Night Market

Sumber Gambar : Akun Instagram @anangjudanto

Letak Ngarsopuro Night Market yang dekat pusat kota dan jalan utama Kota Solo, Jalan Slamet Riyadi, membuat tempat ini sangat mudah diakses dari berbagai sudut kota Solo. Apalagi kalau Anda menginap di salah satu dari sederet hotel yang berjajar di Jalan Slamet Riyadi, Anda dapat datang ke pasar malam tersebut cukup dengan berjalan kaki. Buka pada pukul 7 malam, sudah dipastikan keadaan pasar ini sudah sangat ramai, karena jam buka pasar hanya sesaat, yaitu sampai dengan pukul 10 atau 11 malam saja. Apalagi dagangan-dagangan di sini murah-murah, dapat ditawar lagi.

Baca Juga :   Indahnya Warisan Budaya di Museum Batik Danar Hadi Solo

Apabila Anda berkunjung ke Solo, jangan lupa mampir sebentar di pasar malam ini, sungguh takada ruginya. Sambil berjalan-jalan sepanjang Jalan Diponegoro, Anda dapat menikmati semaraknya jual beli warga, cuci mata ataupun membeli oleh-oleh khas Solo yang belum tentu dapat Anda temui di kota Anda, ataupun makan jajanan-jajanan khas Solo. Berkunjung ke Ngarsopuro Night Market pada akhir minggu, Anda dapat menyaksikan langsung penampilan live dari musikus-musikus Solo yang bertalenta.

Letak Ngarsopuro Night Market di Google Map:

Wisata Sejarah di Benteng Vastenburg

Sebagai negara bekas jajahan Belanda, Indonesia memiliki berbagai macam peninggalan bersejarah yang berasal dari masa penjajahan. Salah satu peninggalan sejarah dari masa tersebut yakni Benteng Vastenburg. Benteng ini terletak di kota Solo tepatnya di Kawasan Gladak, Surakarta, Jawa Tengah. Benteng yang memiliki luas area mencapai 31.533 m2 ini mulai dibangun atas perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff pada tahun 1774. Pembangunan benteng ini kemudian selesai pada tahun 1779. Jika kita melihat pada pintu gerbang benteng ini, kita masih bisa merasakan kentalnya arsitektur Eropa zaman dahulu yang dipadukan dengan konsep tempat aman. Nah, bagi Anda yang tertarik dengan wisata sejarah, mengunjungi benteng ini dapat membuat Anda sangat puas.

Bangunan Benteng Vastenburg ini dulunya merupakan tempat tinggal prajurit-prajurit Belanda yang khusus ditugaskan untuk mengawasi prajurit-prajurit dari Keraton Solo. Benteng ini merupakan saksi sejarah bagi kota Solo pada tahun 1947. Pada tahun tersebut, pihak Belanda sempat bersikukuh untuk kembali mengambil benteng dan menduduki Kota Solo. Dalam perebutan tersebut, terjadi pertempuran yang cukup sengit. Cukup banyak korban yang berjatuhan dalam pertempuran tersebut.

Benteng Vastenburg

Sumber gambar: Akun IG @inungdjuwari

Pada awalnya, benteng ini tidak dibuka untuk umum tanpa alasan yang jelas. Akan tetapi, sejak tahun 1998, Benteng ini kemudian diizinkan untuk dikunjungi oleh masyarakat dan berkembang menjadi lokasi cagar budaya dan situs wisata sejarah yang cukup diminati oleh turis yang berkunjung ke Solo, baik turis lokal maupun asing.

Melihat dari bentuk bangunan, Benteng Vastenburg memiliki peta yang hampir sama dengan benteng-benteng lain yang merupakan peninggalan Belanda. Benteng ini terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut antara lain garda depan dimana terdapat tembok dari batu-bata yang membentengi bagian dalam. Kemudian, terdapat parit dengan sebuah jembatan yang menghubungkan benteng bagian dalam dan luar. Dalam benteng tersebut, terdapat komplek-komplek bangunan. Masing-masing komplek ini  digunakan untuk kebutuhan yang berbeda. Ada komplek yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal para prajurit Belanda, panglima pasukan hingga ada komplek yang khusus digunakan untuk mengadakan rapat ataupun pesta.

Mengunjungi situs wisata ini tidak hanya cocok bagi Anda yang suka sejarah melainkan juga tepat untuk Anda yang menyukai fotografi. Ada banyak titik menarik yang bisa Anda jadikan lokasi pemotretan atau menjadi objek pemotretan. Kemudian, menurut beberapa sumber benteng ini juga menyimpan cerita misteri. Hal ini karena, konon benteng ini dahulu juga digunakan untuk tempat penyiksaan masyarakat-masyarakat pribumi yang mencoba melawan Belanda. Nah, bagi Anda yang merasa senang dengan hal-hal misterius, tidak ada salahnya Anda merasakan sensasi penuh misteri dengan mengunjungi benteng ini dimalam hari. Benteng Vastenburg ini buka 24 jam sehingga Anda bebas memilih waktu berkunjung sesuai dengan pengalaman seperti apa yang ingin Anda dapatkan.

 

Baca Juga :  Wisata Religi Makam Kyai Maksum Tempuran, Salah Seorang Kyai Besar NU

Mengenal Lebih Dekat Keindahan Candi Sewu

Tidak hanya kota Yogyakarta yang dikenal menyimpan berbagai peninggalan sejarah yang mengagumkan. Di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pun banyak ditemukan peninggalan budaya yang amat indah. Salah satu contoh peninggalan sejarah di Kabupaten Klaten adalah sebuah candi yang dinamakan Candi Sewu atau Manjusrighra. Candi cantik ini adalah komplek candi terbesar kedua setelah candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Candi ini memiliki 249 anak candi  didalamnya. Candi yang diketahui dibangun pada abad ke-8 masehi pada masa-masa terakhir pemerintahan Rakai Panangkaran(746-784).

Bisa dikatakan bahwa Candi Sewu adalah candi yang cukup megah. Tiap pintu masuk dikawal oleh sepasang arca Dwarapala yang digambarkan sebagai raksasa penjaga dengan tinggi 2,3 meter. Candi utama menyerupai salib atau silang berdiameter 29 meter dan memiliki tinggi bangunan mencapai 30 meter. Masing-masing bangunan didalam candi utama memiliki ruangan tersendiri dan diberi tangga serta dan dimahkotai oleh susunan-susunan stupa yang indah. Candi utama dikelilingi oleh candi-candi kecil dan 240 candi perwara. Objek wisata ini untuk pertama kalinya diteliti oleh HC Cornelius pada tahun 1807 dan dilanjutkan dengan penelitian arkeologi oleh NJ Korm pada tahun 1923. Pernah terjadi pemugaran besar-besaran pada candi yaitu pada bulan April 1983 sampai tahun 1993 dengan dana sebesar 3 milyar rupiah.

Candi Sewu

Sumber gambar: Akun IG @thefarsid3

Sebagai salah satu objek wisata, Candi Sewu banyak dikunjungi oleh para wisatawan dan pelancong dari Negara lain. Kemegahan yang hadir diantara candi-candi ini pasti membuat Anda berdecak kagum dan tidak menyesali pilihan Anda berlibur ke Klaten. Candi megah ini sangat cocok bagi Anda yang masih bingung menentukan destinasi wisata yang akan dikunjungi. Selain bangunannya yang indah, lokasi candi berdekatan dengan candi Prambanan dan candi Plaosan. Jadi, jika Anda sudah berada di lokasi, Anda bisa langsung mengadakan perjalanan ke candi Plaosan yang terletak 1 kilometer setelahnya atau candi Prambanan yang berada tepat di bagian selatan candi ini.

Objek wisata ini tidak memiliki patokan harga untuk setiap pengunjungnya. Anda bisa membayar berapapun dan seikhlasnya saja. Dibuka mulai pukul 09.00 pagi sampai 17.00 sore WIB. Candi dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti kamar mandi, tempat parkir, mushola, dan tempat makan yang menyajikan berbagai macam masakan yang berada pas didepan kompleks candi.

Bagi Anda yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, dan pasangan, candi ini bisa menjadi pilihan Anda. Selain letaknya yang berdekatan dengan candi-candi besar lainnya, Candi Sewu menyajikan pemandangan alam yang luar biasa indahnya, seperti pepohonan, dan sungai yang terletak disebelah barat candi. Jadi, tunggu apa lagi? Kemas barang-barang Anda dan jelajahi indahnya alam sambil menikmati bukti sejarah mengagumkan yang di bangun di tanah kita Indonesia.

Baca Juga : Menikmati Keindahan Alam di Kebun Teh Nglinggo

9 years ago Wisata Alam

Menikmati Keindahan Alam di Kebun Teh Nglinggo

Menjalani rutinitas dan hidup di tengah hiruk – pikuk kota rentan membuat manusia menjadi stress. Untuk itu liburan sejenak dapat menjadi sarana pelepas kepenatan. Jika tinggal di Yogyakarta atau berniat berlibur ke Yogyakarta, Kebun Teh Nglinggo dapat dijadikan pilihan untuk berlibur dan menikmati sejuknya udara pegunungan. Kebun teh yang terletak di dusun Nglinggo, Desa Nglinggo Barat, Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta ini berada di ketinggian 900 – 1000 mdpl.

Untuk mencapai lokasi wisata ini, anda harus menempuh jarak kurang lebih 40 km dari pusat kota Yogyakarta dengan medan menanjak. Rute jalan yang ditempuh dari pusat kota Yogyakarta yaitu Tugu – Ringroad Barat – Jalan Godean – Pasar Godean – Jembatan Kali Progo – Perempatan Kenteng. Di Perempatan Kenteng anda akan menemui lampu merah ambil arah ke kanan hingga menemui Perempatan Dekso kemudian ambil jalan ke arah kiri dan ikuti saja jalan tersebut hingga tiba di Pertigaan Pasar Plono. Dari Pasar Plono ikuti papan petunjuk arah menuju Kebun Teh Nglinggo.

Sebenarnya Kebun Teh Nglinggo sudah ada sejak belasan tahun silam. Keberadaannya dimanfaatkan warga sekitar yang berprofesi sebagai petani teh tradisional untuk memetik daun teh. Namun dengan kreativitas warga Nglinggo, kebun teh ini kemudian disulap menjadi tempat wisata yang sekarang ramai dikunjungi wisatawan.

Kebun Teh Nglinggo

Sumber foto: Akun Instagram @megaditta

Kebun teh ini menjadi tujuan wisata yang cocok untuk berlibur bersama keluarga dan teman. Setelah membayar karcis masuk sebesar Rp3.000,- yang sudah termasuk biaya parkir, anda sudah dapat menikmati keindahan alam Perbukitan Menoreh serta melihat petani teh memetik teh kala musim panen tiba. Aktivitas memanen atau memetik daun teh dimulai sejak pagi hari sebelum matahari terbit dan berakhir ketika sinar mentari mulai menyengat. Bagi anda yang menyukai ketinggian dan suka tantangan, anda dapat pergi ke puncak kebun teh ini dengan menapaki jalan setapak dan anak tangga yang cukup menguras tenaga.

Apabila anda hendak menginap untuk berburu sunrise atau sekedar menikmati pagi hari yang sejuk dengan suasana perkebunan teh, di sekitar area Kebun Teh Nglinggo ini sudah tersedia beberapa homestay dan penginapan yang cukup nyaman. Beberapa pemilik homestay dan penginapan biasanya juga menyediakan makanan khas tradisional jika anda ingin mencicipi kuliner khas Samigaluh. Di sekitar kebun teh juga terdapat warung-warung kecil yang menyediakan makanan dan minuman. Fasilitas parkir pun sudah disiapkan sehingga mampu menampung kendaraan wisatawan. Sesampainya di lokasi parkir, anda akan langsung disuguhi pemandangan hijau sejauh mata memandang. Suasana sejuk dan segar pun langsung menghapus lelah perjalanan yang anda tempuh.

Mengunjungi Kebun Teh Nglinggo sebagai tujuan wisata sebagai pelepas penat dan jenuh menjadi pilihan yang tepat. Pemandangan yang hijau dan suasananya yang sejuk tentu akan membuat anda siap kembali ke rutinitas dengan lebih semangat.

Letak Kebun Teh Nglinggo di Google Map :

9 years ago Wisata Alam

Destinasi Wisata Favorit Waduk Cengklik

Kawasan wisata Waduk Cengklik merupakan salah satu objek wisata yang sangat mempesona. Terletak di Boyolali yang dikenal sebagai kota singgahan atau transit. Objek wisata ini terletak di Desa Ngargorejo, tidak jauh dari Bandar Udara Adi Sumarmo di dekat kota Solo. Seperti namanya, objek wisata ini merupakan penampungan dan sumber air untuk sawah dan masyarakat sekitar. Lokasi kawasan waduk sangat mudah untuk ditemukan masyarakat. Kawasan waduk ini dapat ditempuh dengan kendaraan umum maupun pribadi. Untuk pengunjung yang berangkat dari pusat kota Solo dapat mengambil ke arah barat untuk menuju ke Boyolali, kemudian menuju ke Bandara Adi Sumarmo.

Asal usul dari pembangunan Waduk Cengklik ini juga tentunya memiliki nilai sejarah. Pembangunan waduk pada era pemerintahan tentara Belanda memiliki kerja sama dengan Pura Mangkunegaran pada tahun 1926 hingga 1928. Tujuan dari pembangunan waduk tersebut ialah untuk memberikan kebutuhan air sawah dan perkebunan milik Pura Mangkunegaran. Nama Cenglik berasal dari dukuh pertama pada saat awal mula terbentuknya waduk, yaitu Dukuh Cengklik. Pada tahun 1970, waduk tersebut memiliki luas sekitar 250 hektar dengan volume air sebesar 17,5 juta meter kubik. Seiring dengan perkembangan waktu, volume air yang tertampung semakin berkurang.

Waduk Cengklik

Sumber gambar: Akun IG @wahiddhimar

Dikarenakan fungsi waduk yang kurang maksimal, maka kawasan waduk ini dijadikan sebagai potensi budidaya ikan air tawar dan sebagai potensi objek wisata. Waduk ini terkenal sebagai objek wisata yang menawarkan pemandangan luas dan indah dengan pulau-pulau kecil di tengah waduk. Banyak kalangan masyarakat yang mengujungi kawasan waduk untuk bersantai-santai atau menjelajah waduk dengan perahu. Juga terdapat beberapa aktivitas olahraga yang bersifat rekreatif seperti jetski yang digemari oleh masyarakat muda.

Waduk Cengklik merupakan objek wisata yang memberikan suasana alam dan sejuk kepada pengunjung. Pinggiran waduk tersebut menjadi tempat kecil yang sangat berperan bagi pengunjung karena dapat menikmati kesejukan suasana yang ditawarkan waduk. Pengunjung juga dapat menikmati pemandangan air waduk, pulau kecil dan kehijauan yang ada di sekitar waduk. Pengunjung juga sering menghabiskan waktu di sekitar waduk pada saat matahari terbenam untuk melihat keindahan panorama langit yang berubah warna drastis di sekitar air waduk dan kehijauan. Keindahan waduk tersebut juga dilengkapi oleh Gunung Merbabu dan Gunung Merapi sebagai latar belakang.

Selain menjadi salah satu objek wisata alam yang indah, Waduk Cengklik juga memiliki peran yang sangat vital dalam budidaya ikan air tawar dan memenuhi kebutuhan air untuk sawah dan desa sekitar. Pada musim hujan, air waduk melimpah banyak sehingga dapat memenuhi perannya sebagai sumber air sekitar. Namun, pada saat musim kemarau, air waduk dengan cepat menyusut sehingga kurang dapat berperan untuk memenuhi kebutuhan air sekitarnya.

Baca juga : Galabo Solo, Tempat Kuliner All-In-One dengan Hiburan Maksimal dan Biaya Terjangkau

Curug Indah Tegalrejo Surga Tersembunyi Ujung Timur Jogja

Salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki wisata alam yang beragam adalah Gunungkidul. Kabupaten ini memiliki banyak tempat-tempat wisata yang bertemakan alam yang bisa Anda kunjungi dan salah satunya adalah Curug Indah Tegalrejo. Curug yang berada di Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY ini juga berbatasan dengan kota Klaten. Banyak hal-hal menarik yang bisa Anda temukan saat berada di sini.

Karena lokasinya yang berdekatan dengan Klaten, maka rute yang paling mudah yaitu melewati kota tersebut. Anda bisa mulai dari Prambanan kemudian menuju ke Srowot, Wedi dan terakhir Bayat. Pada Curug Indah Tegalrejo, Anda akan merasa takjub dengan keindahannya pasalnya kabupaten yang dikenal karena sering dilanda kekeringan ternyata mempunyai surga tersembunyi dengan air yang melimpah ruah. Untuk menuju ke lokasinya pun tidak begitu sulit dan tidak juga melelahkan.

Anda hanya perlu 10 menit berjalan kaki dari parkiran untuk sampai ke lokasi. Di sini Anda juga tidak akan dikenakan biaya tiket masuk tetapi Anda hanya akan dikenakan biaya parkir. Untuk parkir motor hanya 3000 ribu rupiah saja. Keelokkan yang dimiliki oleh Curug Indah Tegalrejo selanjutnya adalah batu-batu hitamnya. Yang lebih menarik lagi, Anda bisa naik ke atas curug untuk sekedar bermain air atau pun untuk melompat dan berenang di kolam yang ada di bawahnya.

Letak Curug Tegalrejo di Google Map

Hal yang unik lainnya adalah terdapat beberapa tingkatan curug yang ada di sini. Saat mulai memasuki gerbang utama Anda akan disuguhkan dengan pemandangan air sungai yang mengalir dari bawah tebing. Bentuknya pun juga sangat indah dan terdapat kolam yang berbentuk cekung. Kolam tersebut bisa dipakai untuk berenang dan memiliki kedalaman 3 meter. Setelah itu, Anda bisa melihat bagian-bagian curug secara keseluruhan dan total ada 6 curug yang ada di tempat ini. Aliran air saat musim kemarau agak sedikit berkurang jika dibandingkan dengan musim hujan.

Di sini pun pengunjung juga masih sangat jarang sehingga belum banyak yang mengenal tempat indah yang satu ini. Padahal, air terjun yang ada di wilayah timur Jogja tersebut sangat mengagumkan. Curug ini juga mempunyai nama lain yaitu Curug Bayat atau Curug Gedangsari. Karena terletak di dua wilayah maka namanya pun juga berbeda. Namun saat memasuki pintu masuk, Anda akan menemukan nama lain yaitu Curug Taman Wisata. Apabila Anda ingin merasakan sensasi yang berbeda atau ingin menikmati liburan ala petualang sejati, mungkin mengunjungi tempat ini bisa dijadikan pilihan. Kenapa tidak? Karena memang Curug Indah Tegalrejo bisa dilewati dengan 2 jalur yaitu jalur Prambanan-Klaten atau dari kota Jogja menuju Wonosari untuk jalur Jogja-Wonosari aksesnya berkelok-kelok.

Taman Bermain Kyai Langgeng : Sisi Menarik dan Rangkaian Kegiatan Positif

Waktu liburan sangat menyenangkan jika diisi dengan perjalanan wisata bersama keluarga tercinta. Tempat wisata keluarga sangat dianjurkan untuk dikunjungi. Taman bermain Kyai Langgeng merupakan salah satu destinasi wisata yang cocok sebagai tempat liburan bersama keluarga. Tempat wisata tersebut terletak di Magelang, Jawa Tengah. taman tersebut sangat cocok bagi setiap keluarga yang ingin mengisi waktu libur. Banyak fasilitas yang tersedia dan kegiatan yang dapat dilakukan oleh semua kalangan dari berbagai usia. Berkunjung ke taman bermain ini dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan antar anggota keluarga.

Berwisata bersama merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan dan meningkatkan rasa kebersamaan. Setiap keluarga dapat menerapkan wisata bersama ke dalam salah satu agendanya. saat ini, beragam tempat istimewa sudah hadir untuk memfasilitasi kebutuhan wisata keluarga yang sesuai dan tidak membosankan. Berikut adalah beberapa tempat istimewa yang terdapat di taman bermain Kyai Langgeng yang dapat Anda rasakan.

taman bermain kyai langgeng

Sumber foto: akun instagaram @tamankyailanggeng

  1. Taman Satwa

Taman bermain di wilayah Magelang ini tidak hanya menawarkan ragam wahana permainan. Akan tetapi, taman ini memfasilitasi pengunjung untuk meningkatkan pengetahuan mereka terkait satwa. Setiap pengunjung dapat melihat aneka satwa dengan berkunjung ke kompleks taman satwa. Taman satwa tersebut memiliki beragam jenis satwa, mulai satwa biasa hingga yang langka.

  1. Tanaman Langka

Pengetahuan mengenai fauna sudah Anda dapatkan dengan mengunjungi taman satwa. Tidak lengkap rasanya, jika pengetahuan fauna meningkat, namun tidak seimbang dengan pengetahuan mengenai flora. Terdapat kawasan tempat flora dibudidayakan di taman ini. Akan tetapi, hanya flora langka yang sengaja dilestarikan, seperti Cempaka Ganda, Matoa, Apel Beludru, Ruser, Dewa Aru, dan berbagai spesies langka lainnya. Dengan mengetahui jenis tanaman langka di Indonesia, diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta pengunjung terhadap tanaman dan turut menjaga agar tidak punah dan melestarikannya kembali.

  1. Rumah Akuarium

Tempat selanjutnya yang tak layak Anda lewatkan saat berkunjung ke taman bermain Kyai Langgeng adalah rumah akuarium. Tempat ini menjadi salah satu tempat favorit bagi anak-anak. Di sini, terdapat beragam jenis satwa air yang dapat disaksikan dengan jelas. Anda dapat melihat spesies air tersebut menari dengan lincah secara langsung.

  1. Roller Coaster

Setelah berburu pengetahuan di beberapa tempat, keseruan wahana permainan dapat menghibur dan meningkatkan suasana hati. Roller coaster adalah permainan yang dapat menguji adrenalin Anda. meskipun jalur roller coaster tidak begitu panjang, namun ketinggiannya cukup menantang. Akan tetapi, bagi anak-anak yang belum cukup usia, diharapkan jangan menaiki wahana ini, karena dikhawatirkan akan berbahaya bagi mentalnya.

  1. Kolam Renang

Kesejukan kolam renang sangat cocok untuk dinikmati setelah berburu pengetahuan, mencoba aneka wahana permainan, atau sekadar berjalan-jalan menikmati suasana taman yang lengkap dengan tanaman bunganya yang indah. Kolam renang taman bermain Kyai Langgeng mempunyai kedalaman 1-2 meter dan menyediakan menara peluncur bergelombang.

Baca Juga : Wisata Magelang lainnya.

Copyrights 2009 Rental Mobil Jogja. All rights reserved.

^
WhatsApp Hubungi Kami